Bagaimana Mengubah Bencana Menjadi Berkat

Lam Kee Hing, sebagai seorang penulis dan juga orang yang banyak berkecimpung di dunia kepemimpinan, berkisah tentang kisahnya saat tertarik menulis buku. Sebenarnya buku pertama yang ditulis adalah ketika dia sudah bukan terbilang seorang yang muda lagi. Namun dia melihat bahwa penting sekali mewujudkan sebuah buku yang di dalamnya merupakan tumpahan pandangan-pandangannya yang merupakan warisan yang terbaik dari hidupnya sebagai wujud kerinduan dia untuk menjalankan kehidupannya sebaik mungkin. Bagi dia, menulis buku adalah suatu kesempatan yang sangat berharga untuk memberikan pengaruh yang baik kepada banyak orang.
Dia juga melihat bagaimana orang-orang sebaya dia yang kelihatannya tidak lagi mempunyai tujuan hidup. Karena itu dia termotivasi untuk menulis bukunya yang kedua.
Hal yang sangat menarik adalah saat penulisan buku, baik buku pertama dan buku kedua, kondisi dia dalam keadaan sakit yang serius. Mungkin bagi kebanyakan orang kondisi itu adalah kondisi yang akan menyebabkan mereka tersungkur dan menangisi hidupnya. Namun bagi seorang Lam Kee Hing, dia melihat bahwa keadaan itu adalah keadaan yang cocok baginya untuk melahirkan sebuah karya tulis yang menjadi tumpahan pandangan-pandangannya yang memberi motivasi dan dorongan bagi banyak orang. Suatu cara pandang yang menakjubkan tentang getir kehidupan yang patut diteladani.
Di akhir wawancara ini ada nasehat yang sangat baik bagi mereka yang ada keinginan untuk menulis buku. Dua nasehat itu lengkapnya dapat anda simak langsung di video ini.
Bisnis
Tags: Kepemimpinan Tanpa Batas