Mentoring adalah Cara Terbukti untuk Mempertahankan Karyawan
Disaat karyawan sibuk mencari peluang yang lebih baik diluar sana, pengusaha pun sibuk mencari peluang tersebut. Riset dari Microsoft’s Work Trend Index 2021 menemukan bahwa lebih dari 30.000 orang dari 41 negara, 40% nya sibuk mencari pekerjaan baru. Menurut studi McKinsey, 41% dari mereka melakukan memutuskan berhenti bekerja di tempat sebelumnya karena merasa tidak ada jenjang karir. Sehingga beberapa profesional melakukan evaluasi terhadap apa yang sebenarnya karyawan inginkan dari atasan mereka.
Eksekutif Microsoft Lani Phillips mengatakan bahwa kebanyakan perusahaan telah "meremehkan" mentoring sebagai praktik manajemen bakat. Bila dilakukan dengan benar, manajemen bakat dapat mengubah keterlibatan karyawan dengan perusahaan secara signifikan.
Sebuah survei tahun 2019 menunjukan bahwa 91% orang yang memiliki mentor merasa lebih puas dalam bekerja. Karena hanya 20% karyawan secara global yang hanya benar-benar terlibat dalam pekerjaan mereka (sumber: Gallup). Studi lain juga mengungkapkan tingkat pertahanan karyawan dalam sebuah perusahaan yang memiliki mentor 50% lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak memiliki mentor. Pendampingan adalah cara yang terbukti untuk mempertahankan karyawan itu sendiri karena tidak ada perusahaan yang dapat tumbuh tanpa keterlibatan karyawanya.
Philips mengamil tindakan untuk membantu para rekan-rekan yang mencari dukungan melalui pendampingan. Selama pandemi, dia melihat minat dan permintaan pada pendampingan mulai banyak peminat, dengan bakat yang keinginan untuk memperkuat koneksi dan mencari peluang dalam pekerjaan baru ini. Dia tahu bahwa semakin banyak mentee yang dia ajarkan, semakin banyak waktu yang diperlukan namun tidak cukup, namun dengan keinginan yang kuat untuk membantu lebih banyak orang, dia memutuskan untuk memodernisasi cara dan membangun solusinya.
Meluncurkan Mentoring Modern, LinkedIn Live bersama dengan Lani Phillips, sekarang mereka membagikan ilmu-nya secara global. dengan memberikan akses kepada siapapun yang ingin lebih berkembang dengan melakukan diskusi bulanan secara langsung. Dan sekarang beliau diikuti oleh ribuan orang, memberikan jalan bagi mereka yang tidak memiliki koneksi jaringan secara profesional dan bersedia berbagi secara langsung.
“Mentoring tidak pernah sepenting ini” kata Phillips. “Memantau dunia kerja baru kami sangat menantang, dan mencari tahu cara berkembang adalah hal yang paling utama bagi banyak orang. Membangun koneksi dengan manajer, kolega, hingga orang-orang penting dalam perusahaan tanpa berinteraksi secara langsung merupakan sebuah tantangan. Dan tentunya itu lebih sulit untuk menavigasi karir anda"
Sebagai mentoe dan mentee bagi dirinya sendiri, Phillips juga tau bahwa teknik mentoring sangat bervariasi begitu juga hasilnya. Berikut 5 laranganya :
1. Tidak Menginvestasikan Waktu Secara Strategis
"Salah satu hambatan dalam mentoring adalah banyaknya atasan yang tidak mau memberikan waktu mereka untuk melakukan mentoring, dengan alasan tidak mempunyai waktu. Padahal, mentoring adalah "tanggung jawab" seorang pemimpin untuk mendukung yang lain yang ingin sukses dan memajukan karir mereka" -Phillips. Waktu memang merupakan hal yang penting namun pendampingan harus dilakukan sebagai investasi bukan pengeluaran. Dan hal ini tentu lebih baik dibandingkan harus mengeluarkan biaya untuk melakukan pelatihan bakat. Saat melakukan evaluasi dalam hubungan mentoring, buat waktu yang diperlukan untuk melakukanya dengan benar, termasuk mempersiapkan dan mendukung mentee. Jadikan itu bagian penting dalam pekerjaan Anda, rutinkan menjadi setiap bulan, atau per tiga bulan dan perhatikan jati diri Anda dan bangun reputasi untuk membangun talenta dan mengembangkan strategi kepemimpinan perusahaan Anda.
2. Mendefinisikan Mentoring Terlalu Sempit
Cara tradisional dalam melakukan pendampingan adalah dengan tatap muka satu-satu. Cara tersebut adalah cara yang belum kuat untuk membuat karyawan merasakan mentoring. Pemimpind apat membagikan tugas,. kegiatan, buku, podcast, video, TED Talks dan artikel yang dapat megembangkan karir. Semua bentuk dijital ini mewakili tren zaman sekarang yang disebut Phillips sebagai pendampingan dijital, dan hal tersebut merupakan peranya dalam acara dijitalnya. Mentees harus memahami bahwa pengembangan dapat datang dari banyak sumber dan mentor yang baik membantu mereka membentuk kebiasaan dalam mencari pengembangan diri secara profesional dan inspirasi secara teratur.
3. Menjalankan Tanpa Tujuan Yang Jelas
Mentor tentu perlu mengambil praktik terbaik untuk mentoring, menggunakan teknik seperti Yale. Mentor harus memulai setiap hubungan dengan perjanjian mentoring yang dapat menguraikan tujuan mentee, durasi dan koneksi, ekspetasi dan komitmen mentee. Phillips mengatakan bahwa kejelasan dan kesepakatan awal ini akan menghasilkan hasil yang lebih baik karena ekspetasi yang telah disepakati sebelumnya. dengan melakukan pengecekan satu sama lain akan meningkatkan kesuksesan saat melacak proses kemajuan untuk hasil atau menyesuaikan harapan sesuai kebutuhan.
4. Mengabaikan Manfaat bagi Sang Mentor
“Mentoring merupakan jalan dua arah, dan mentor harus melihat apa yang dapat mereka pelajari dan mereka dapatkan dari mentees mereka” -Phillips. Carilah mentee yang memiliki pengalaman atau keterampilan yang ingin Anda pelajari lebih lanjut. Saling mentoring bisa menjadi pelajaran dan berbagi ilmu untuk kedua belah pihak. Phillips merasa kurang nyaman dengan sosial media ketika dirinya memulai mentoring secara modern dan dibimbing oleh seseorang yang menguasai bidang tersebut dalam karirnya dengan memberikan cara meningkatkan keterampilan dalam mentoring secara modern.
5. Berpikir Bahwa Semua Keputusan di Tangan Anda
Jelaskan kepada mentee bahwa mentee bebas untuk mengarahkan pembicaraan dan bersiap dalam setiap pertemuan, berbagi info terbaru, proses laporan untuk hasil kedepanya, jadwal meeting dan mengirimkan agenda kepada mentor untuk mentor memikirkan saran dan masukan untuk didiskusikan. “Ini adalah dialog, bukan monolog, jadi dorong mentee Anda untuk menggunakan waktu dengan bijak sehingga Anda dapat memiliki waktu untuk berdiskusi,” kata Phillips.
Grafik Info oleh Leaderonomics: 5 Kesalahan dalam Memimbing.
Mentoring bisa menjadi pengalaman yang berharga bagi mentor dan mentee, dan jika dilakukan dengan benar, ini adalah cara yang berharga dan efisien untuk melibatkan dan mempertahankan bakat. Dan saat Anda menciptakan pengalaman kerja yang lebih bermanfaat bagi orang lain, Anda menciptakan pertumbuhan jangka panjang untuk tim, perusahaan, dan pribadi Anda.
Leaderonomics.com merupakan website iklan gratis. Dukungan dari anda dapat membantu kami agar terus dapat menjalankan website ini. Dukung kami agar dapat membaca seluruh artikel secara gratis di website kami dengan cara klik disini.
William Arruda adalah penulis buku best seller tentang personal branding: Digital YOU, Career Distinction dan Ditch. Dare. Do! William juga merupakan seorang kreatif di balik Reach Personal Branding dan CareerBlast.TV. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi williamarruda.com.