Jangan Menunggu Gigitan Laba Laba Untuk Berubah

Mar 26, 2021 7 Min Read
Alt
Lihatlah Ke Dalam Untuk Menemukan Harta Terpendam yang Akan Mengubah Bisnis Anda

Ketika keluarga saya menonton ulang film Avengers, saya mulai merenungkan tentang kisah pahlawan super dan bagaimana mereka mengalami transformasi yang menakjubkan dalam hidupnya. Hampir semua pahlawan dari Spiderman sampai Hulk melewati perubahan dari seseorang yang bukan siapa-siapa menjadi orang yang sangat kuat. Peter Benjamin Parker, pahlawan super kesukaan saya, dulunya hanyalah seorang anak yatim piatu yang malang yang akhirnya secara misterius bertransformasi menjadi Spiderman setelah digigit oleh laba-laba radioaktif.  


Rivalnya, Green Goblin, sama sepertinya juga bertransformasi karena serum percobaan yang mengubahnya dari seorang pengusaha menjadi penjahat super. Dr Bruce Banner secara tidak disengaja terpapar radiasi sinar gamma dan memberinya kekuatan super dan menjadikannya sebagai Hulk.


Hampir semua pahlawan dan penjahat super mengalami perubahan yang menakjubkan dari kekuatan di luar dirinya (laba-laba, serum, radiasi). Ironisnya, penelitian menunjukkan bahwa sebenarnya faktor utama perubahan seseorang disebabkan kekuatan yang muncul dari dalam. Kepemimpinan yang hebat dan prestasi yang besar diraih bukan melalui transformasi dari luar, melainkan dari dalam. 


Tidak mengherankan, banyak perusahaan saat ini sedang mencari-cari kekuatan ajaib dari “gigitan laba-laba” yang akan mengubah bisnis mereka. Banyak dari mereka memulai perubahan dengan merekrut CEO baru. Perusahaan lain memilih meninggalkan industrinya yang mulai tenggelam dan berpindah ke bidang baru yang dianggap lebih menjanjikan. AOL dan Time Warner memutuskan untuk bergabung dan berharap gabungan dua dinosaurus besar yang hampir punah ini akan menghasilkan bisnis yang sekuat macan muda. Bisnis lainnya juga memutuskan untuk mengeluarkan beberapa produk baru atau meniru ide dari luar untuk mentransformasi organisasinya. Upaya transformasi mereka ini biasanya akan menghadapi kegagalan.

Transformasi Itu Dimulai Dari Dalam

Secara mayoritas, bisnis yang berhasil melakukan transformasi itu tidak dimulai dari sumber di luar mereka. Kebanyakan bisnis yang telah mengalami transformasi yang menakjubkan di sepanjang sejarah, dari peremajaan Apple di tahun 1997 sampai kebangkitan Old Spice yang belakangan ini terjadi, semuanya dipicu oleh faktor internal (dari dalam). Ditambah lagi dengan cerita perubahan yang datang dari perusahaan yang melahirkan Spiderman, yaitu Marvel Entertainment, sangat jelas menguraikan bahwa transformasi terjadi bukan karena faktor/sumber dari luar, melainkan dari dalam.


Pada tahun 1996, Marvel menyatakan kerugian besar yang mereka derita sebanyak 464 juta dolar Amerika. Pada 8 October 1996, Marvel mengumumkan bahwa hal ini akan mempengaruhi pembayaran perjanjian hutang tertentu karena terjadi penurunan pemasukan dan keuntungan. Mereka harus memberhentikan sepertiga dari tenaga kerjanya. Kemudian, pada 27 Desember 1996, penerbit dari Marvel Comic mengajukan perlindungan kepailitan bab 11 di New York. Hal ini menjadi kegagalan puncak yang dialami Marvel setelah selama bertahun-tahun mencoba mencari jawabannya dari faktor luar / eksternal.


Semua usaha awal Marvel dilakukan dengan menghabiskan waktu dan tenaganya berusaha untuk mencari gigitan laba-laba ajaib yang dapat mentransformasi dirinya. Pertama, dia meyakini bahwa satu-satunya cara untuk keluar dari kesulitan yang dia hadapi adalah melalui akuisisi dan meningkatkan rantai nilai bisnisnya. Hal ini dimulai dengan mengakuisisi sebuah distributor komik kecil bernama Hero’s World. Selanjutnya, giliran produsen trading card atau kartu koleksi, Fleer and Skybox Trading yang diakuisisi oleh Marvel. Selanjutnya, Marvel melakukan serentetan akuisisi dari Toy Biz, seorang desainer dan pedagang mainan anak sampai Panini Group, seorang produsen stiker olahraga dan hiburan hingga Welsh Publishing Group dan Malibu Publishing.


Setiap akuisisi semakin membawa Marvel menjauh dari transformasi yang mereka dambakan. Bahkan, Marvel mencoba keberuntungan dengan membuka bisnis restoran dengan mendirikan Restoran Marvel dengan harapan hal itu menjadi gigitan laba-laba yang akan mentransformasi nasib perusahaanya. Semua usaha yang dilakukannya berujung kepada kesia-siaan / kegagalan.

Melihat Ke Dalam

Jadi, bagaimana akhirnya Marvel mentransformasi dirinya? Hal ini dilakukannya pada tahun 1999, ketika akhirnya Marvel memutuskan untuk melihat ke dalam perusahaannya. Ketika dia memeriksa dan melihat ke dalam dirinya, dia menemukan harta terpendam yang sangat banyak. Salah satu harta terpendam yang ditemukannya datang dalam wujud remaja aneh yang dapat menyemprotkan jaring laba-laba dari tangannya, sekelompok mutan, dan ilmuwan yang dapat berubah menjadi hijau ketika dia marah. Marvel telah memiliki begitu banyak koleksi pahlawan super dan penjahat super, tapi tidak pernah menyadari tambang emas yang ada di sana.


The Avengers, Spider-Man, Iron Man, Incredible Hulk, X-Men dan penjahat berkekuatan super seperti Venom, Loki, Dr Doom dan masih banyak lagi karakter yang lain adalah sekumpulan selebriti komik yang sebelumnya telah diabaikan oleh Marvel dan tidak dikembangkan selama beberapa tahun. Marvel mulai melihat kedalam wadah internal mereka yang telah menampung lebih dari 5.000 karakter komik dan cerita mereka, dimana telah terjalin ikatan nostalgia yang kuat dalam emosi para pembaca sebelumnya (termasuk saya), dan melihatnya sebagai kesempatan untuk melakukan transformasi.


Mereka berpindah dari sekedar memegang franchise (waralaba) komiknya menjadi pemegang lisensi dari karakter dan cerita yang mereka ciptakan, mengubah karakter populer Marvel menjadi para bintang film. Pada tahun 2005, Marvel menghasilkan keuntungan lebih dari 120 juta dolar Amerika. Di sepanjang sejarah transformasi Marvel, perubahan itu berasal dari dalam perusahaannya. Meski, selama bertahun-tahun semua orang di Marvel selalu berusaha mencari faktor perubahan yang datang dari luar. 

Apakah Anda sedang melihat ke dalam atau ke luar?

Hal ini berlaku bagi setiap organisasi. Sendi perubahan Anda bukan terletak dari “gigitan laba-laba” yang datang dari para konsultan yang hebat atau dari CEO baru yang Anda pekerjakan. Merger atau melakukan penggabungan bisnis pada umumnya tidak berhasil. Jauh di dalam bisnis Anda ada harta-harta tersembunyi di dalamnya. Seringkali harta terpendam ini jarang terlihat sebagai aset yang berharga. Padahal mereka biasanya berada tepat di depan mata kita.


Lihatlah pelan-pelan dan lihatlah lekat-lekat ke dalam bisnis Anda, dan Anda akan menemukan aset terpendam yang berharga. Studi yang dilakukan Bain & Co selama 10 tahun menunjukkan bahwa 75% dari 500 perusahaan yang masuk dalam majalah Fortune telah “menghadapi ancaman kepunahan di satu dekade pertamanya” dan mereka akhirnya dapat berhasil melewatinya ketika mereka menemukan “aset terpendam mereka untuk mendefinisikan ulang perusahaan mereka”. Kebangkitan Marvel menunjukkan bahwa pahlawan super bukanlah satu-satunya hal / wujud yang memiliki kekuatan tersembunyi. Bisnis juga memilikinya dalam bentuk aset yang tidak dimanfaatkan atau kurang dihargai. Kuncinya terletak pada menemukannya dan meningkatkan nilainya seperti yang akhirnya dilakukan oleh Marvel.


Hal yang sama juga dapat diterapkan pada kita secara pribadi. Di dalam setiap kita sudah ada mutiara terpendam, termasuk di dalamnya bakat dan cita-cita yang terpendam. Transformasi diri sebenarnya dimulai dari dalam. Tetapi, seringkali kita mencari laba-laba ajaib tersebut yang akan mengubah kehidupan kita. Kita membayar mahal untuk mengikuti program diet untuk mentransformasi tubuh kita. Kita mencari-cari hal yang baru di luar kita yang kita rasa akan dapat mengubah kehidupan kita. Tetapi, para pemimpin hebat akan berkata bahwa semua hal yang hebat itu sumbernya adalah dari dalam diri Anda. Tugas kita hanyalah menemukannya dan memaksimalkan serta meningkatkan kekuatannya secara menyeluruh.


Andrea Jung, CEO dari Avon, mengambil waktu untuk melakukan refleksi diri, menemukan kekuatan dan tujuannya sebelum dia mentransformasi Avon dan misinya dari hanya sekedar berjualan kosmetik kepada melakukan pemberdayaan perempuan. Howard Schultz menciptakan Starbucks dari momen refleksi diri tentang masa kecilnya yang sulit dimana dia berjanji untuk mengubah keadaan yang sulit yang dialami oleh ayahnya.


Sahabat saya yang bernama Jamie Andrew kehilangan kedua tangan dan kakinya dalam sebuah kecelakaan di pegunungan, tetapi dia kemudian melihat ke dalam dirinya dan menemukan bahwa dia mampu melakukan hal-hal yang besar. Dia telah mendaki berbagai gunung, menyelesaikan Ironman Triathlon (ajang olahraga tersulit di dunia, dimana setiap peserta harus berenang, lalu bersepeda, dan kemudian berlari untuk menyelesaikannya) dan dia dapat men-juggling bola, dan semuanya dia lakukan tanpa tangan ataupun kaki. Tidak ada yang namanya gigitan laba-laba untuk melakukan perubahan dalam hidup kita. Semuanya dimulai dari dalam.

Menemukan Mutiara Yang Terpendam

Jadi, bagaimana cara menemukan mutiara yang terpendam di dalam organisasi dan diri kita? Saya menyarankan Anda untuk mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Mulailah dengan melihat bisnis dan diri Anda lebih dalam - Tanyakanlah pertanyaan-pertanyaan yang sulit. Lakukanlah diagnosa secara menyeluruh dalam bisnis Anda dan pahami dengan benar keadaan bisnis Anda saat ini dan kenalilah kekuatan-kekuatannya.
  2. Lihatlah setiap bagian dari bisnis Anda dengan kacamata yang berbeda untuk menemukan aset terpendam di dalamnya - Ingatlah bahwa aset terpendam seringkali tidak terlihat seperti aset karena mereka benar-benar tersembunyi. Aset yang bernilai tersebut akan memungkinkan Anda memandang bisnis Anda dengan cara yang baru yang dulu tidak perna terpikir bagi Anda.
  3. Inventariskan aset terpendam Anda - Buatlah daftar untuk setiap hal yang mungkin dapat menjadi harta terpendam Anda. Hal ini seringkali mengharuskan kita untuk pergi keluar, berbicara dengan pelanggan dan karyawan kita.
  4. Tingkatkan potensi nilai aset Anda untuk melakukan transformasi - Ketika Anda telah menemukan aset terpendam Anda, kembangkanlah sebuah model bisnis baru yang dapat meningkatkan nilai dan kekuatan aset Anda.


Beberapa tahun yang lalu, seorang pria miskin bernama John diberikan sebuah hadiah oleh orang tuanya ketika dia menikah, hadiah tersebut adalah sebuah lukisan. Dia tidak pernah menyukai lukisan tersebut, tetapi dia menyimpannya di rumahnya selama 45 tahun hingga orang tuanya meninggal. Dia kemudian memberikan lukisan itu kepada petugas sampah yang akhirnya membingkai ulang lukisan itu karena bingkainya sudah rusak.


Sesampainya dia ke tempat menjual bingkai, pemilik toko tersebut melihat bahwa itu adalah lukisan yang berharga dan memberi tahu petugas sampah tersebut bahwa lukisan ini bernilai sangat mahal (bernilai jutaan). Dia segera menjual lukisan itu dan memperoleh keuntungan yang besar. 

Selama 45 tahun, John melewatkan aset yang besar yang dia miliki di rumahnya sendiri, dan dia tidak pernah menyadarinya. Pada akhirnya, diapun membuang harta terpendam itu, dan tidak mendapatkan keuntungan sedikitpun dari hal tersebut. Setiap kita memiliki mutiara / harta terpendam di dalam diri kita.


Apakah kita akan menyia-nyiakannya dan akhirnya kehilangan harta tersebut seperti John? mutiara yang sama juga ada di dalam bisnis kita. Apakah kita mengenali harta tersebut? Jangan menunggu sampai dirimu digigit laba-laba radioaktif untuk berubah. Transformasi itu berasal dari dalam diri Anda.

Share artikel ini

Kepemimpinan

Tags: Jadilah Seorang Pemimpin

Alt
Roshan adalah pendiri dan CEO dari Leaderonomics Group, kepala redaksi untuk Leaderonomics.com dan seorang yang menamakan dirinya sendiri dengan sebutan 'kuli'. Ia percaya bahwa semua orang bisa menjadi pemimpin dan dapat membuat lekukan di alam semesta dengan cara mereka masing-masing.

Mungkin Anda Juga Menyukai

Pria Setelan Rapi Bersandar Di Mobil

Mengapa Keterampilan Manusia Karir Masa Depan di Dunia Otomatis

Artikel ini Ditulis Oleh : David Pich. Mengapa Keterampilan Manusia Karir Masa Depan di Dunia Otomatis

Aug 01, 2023 3 Min Read

brilianto

3 Kunci Prinsip Kepemimpinan

Brillianto Rineksa, menguraikan 3 prinsip kepemimpinan yang diterapkan selama ini sebagai seorang yang menduduki posisi Sekjen ISRA. Prinsip pertama akan membantu seorang pemimpin sehingga tidak akan ditinggal oleh mereka yang dipimpinnya. Kepemimpinan kedepan bukan soal structural atau hirarki atas ke bawah, tetapi sebuah bentuk yang lebih nonformal bagaimana seseorang dapat menjadi pemimpin walaupun tidak memiliki sebuah posisi jabatan formal.

May 12, 2021 11 Min Video

Jadi Seorang Pembaca Leader's Digest