Memasuki dunia manager bagi para manager baru adalah sebuah hal yang bisa dikatakan membuat deg-degan. Mengapa? Karena mereka harus merubah mindset mereka dari mindset individualistis menjadi mindset seorang manager atau pemimpin.
Bisa dikatakan hal ini cukup sulit, mengingat masih ada kebiasaan lama yang harus diubah supaya mereka bisa beradaptasi dengan jabatan baru mereka. Sehingga, mau tidak mau hal ini membutuhkan waktu yang tidak singkat bagi individu untuk bisa melakukannya.
Sayangnya, banyak yang gagal karena mereka tidak memiliki mindset yang salah untuk menjadi seorang manager. Akibatnya, mereka cukup frustrasi saat harus mengerjakan tugas mereka. Lalu, mindset seperti apa yang harus dimiliki oleh manager baru?
Baca juga: Paradoks dari Karisma Seorang Pemimpin
1. Serving Mindset (Melayani)
Sebagai seorang manager, anda harus ingat bahwa anda bukan lagi seorang Rambo yang bekerja sendiri. Melainkan sekarang anda adalah seorang pemimpin dari sebuah tim pasukan Marinir atau Navy SEAL.
Ini adalah dasar dari mindset seorang manager. Anda harus merubah fokus anda dari “Saya” (Siapa saya, pencapaian saya) menjadi “Kami” (Siapa tim saya, apa prestasi tim saya, bagaimana saya bisa membantu tim saya agar mereka bisa berkembang). Mindset paling utama dalam memimpin adalah melayani. Bisa dikatakan ini adalah hal terberat bagi individu yang diangkat menjadi manager baru. Mengapa?
Karena Anda harus memastikan bahwa bukan hanya Anda saja yang bisa melakukan pekerjaan dengan baik, namun juga tim Anda.
Selain itu, anda juga harus bisa memberikan pengaruh yang baik serta melatih anggota tim Anda. Inilah yang disebut sebagai mindset produktif.
Baca juga: Menjaga Api Inspirasi di Tempat Kerja
2. Result Orientation/Berorientasi Kepada Hasil
Banyak manager baru yang masih fokus pada micro-management, di mana mereka masih terlalu mengendalikan anggota tim secara ketat yang berimbas pada produktivitas anggota tim.
Cobalah untuk belajar mempercayai anggota tim anda dan biarkan mereka memberikan performa terbaiknya. Sehingga kepercayaan diri anggota tim anda bisa meningkat dan anda bisa berfokus pada hasil atau goal besar selanjutnya.
Ingat, kepercayaan itu memiliki 2 sisi yaitu jika anggota tim anda percaya kepada anda, maka anda juga pasti percaya dengan mereka dan ini adalah modal utama anda dalam memimpin mereka, bukan dengan ketakutan atau paksaan.
Baca juga: Cara Memimpin dan Memberdayakan Pemimpin yang Lebih Cerdas
3. Communicating Mindset
Hal ini mungkin kedengarannya sepele, namun dampaknya sangatlah besar. Terutama dalam situasi saat ini di mana banyak sekali pekerja yang melakukan WFH atau remote working dan sering kali mereka terisolasi.
Seorang manager yang produktif tidak hanya berfokus pada goal yang akan dicapai oleh timnya, namun ia juga menjalin komunikasi yang baik dengan timnya supaya bisa tetap terhubung satu dengan yang lainnya tidak peduli dimanapun mereka berada dengan cara apapun.
Tidak hanya itu saja. Seorang manager perlu memiliki sikap open minded dan mau mendengarkan apa saja keluh kesah, kendala, maupun kebutuhan dari para anggota timnya dengan penuh empati. Sehingga, rasa saling memiliki antar anggota bisa terhubung.
Baca juga: Cara Menangani Kesalahan Anggota Tim
4. Self-Awareness
Mindset self-awareness atau kesadaran diri adalah kunci penting bagi para manager baru. Mengapa? Karena anda memimpin dengan memberikan contoh, bukan sekedar menyuruh.
Keseharian anda, akan menjadi contoh yang baik/buruk pada tim Anda.
Self Awareness bukan hanya kesadaran akan kelemahan, kekuatan, values personal anda, personality, life purpose, passion, tapi kemampuan anda untuk memantau dunia pikiran dan emosi anda, serta bisa menavigasinya dengan baik (Alpha Code Ritual 30 Menit Sehari menuju Hidup Sukses, 2019)
Mindset Self Awareness, juga membuat anda lebih peka, terhadap tim anda, potensi unik masing-masing individu agar anda bisa mengembangkan tim yang sesuai dengan potensi unik mereka dalam mencapai goal yang selalu growth
Semoga bermanfaat.
Artikel ini diterbitkan dari akun LinkedIn milik Debby Tanamal