Konsep kepemimpinan sejak lama menjadi pertahatian, bahkan kepemimpinan sudah ada dari ruang lingkup kelompok terkecil yakni keluarga sampai kepada jangkauan kelompok masyarakat yang lebih luas dan heterogen. Keberadaannya yang mampu menyatukan ide dan pikiran, potensi masing-masing anggotanya, kemampuan untuk terhubung secara emosional dengan dengan anggota dalam pencapaian satu tujuan organisasi selalu dibutuhkan di mana pun kita berada. Bahkan, kepentingannya yang tinggi tak jarang menjadi penentu dalam mensukseskan sebuah organisasi, karena konsep kepemimpinan berkaitan dengan upaya mempengaruhi, memotivasi, dan menjadi panuntan bagi orang lain demi mencapai tujuan bersama.
Namun, dalam era globaliasi saat ini, khususnya pada situasi pandemi Covid-19 di mana semua hal dilakukan secara daring. Keterlibatan pemimpim dalam memberi arahan langsung kepada para anggota menjadi berkurang akibat keterbatasan jarak, waktu, tempat, dan koneksi jaringan yang membatasi ruang interaksi. Hal ini dapat dirasakan baik dalam kegiatan belajar mengajar, pekerjaan, keorganisasian, atau apapun itu yang melibatkan pemimpin didalamnya. Kita dipaksa mandiri untuk mengontrol diri terhadap apa yang untuk menentukan apa yang akan dilakukan, sikap apa yang diambil, dan mandiri dalam menjalankan tanggung jawab, kita pun mempimpin diri kita sendiri atau dapat disebut dengat self-leadership.
Baca juga: Ilmu Leadership Ala Greysia dan Apriyani
Self-leadership merupakan atau kepemimpinan diri adalah sebuah konsep di mana seseorang secara sengaja memengaruhi pemikiran, perasaan, dan tindakan seseorang untuk mencapai tujuan akhir yang diharapkan. Konsep yang dikemukakan sekitar tahun 1980-an oleh Charles C. Manz dan Henry P. Sims Jr ini mengandung perencanaan diri (self-planning), pengarah diri (self-direction), pemantauan diri (self-monitoring), dan kontrol diri (self-control) yang merupakan fondasi dalam kepemimpinan yang bersifat korelatif terhadap sikap seseorang dalam kehidupan sehari-hari juga output yang diimplementasikan dapat meningkatkan efektivitas pekerjaan kelompok atau organisasi.
Self-leadership menuntun seseorang untuk mengetahui apa potensinya, kemampuan, dan identifikasi diri menuju pada tujuan yang jelas dan skala prioritas yang tepat ditengah waktu yang dihabiskan selama pandemi. Self leadership ini merupakan salah satu aspek dasar kemimpinan yang perlu dimiliki oleh setiap orang, karena baik secara sadar maupun tidak semua tindakan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari melibatkan kemampuan kepemimpinan diri ini membuat seseorang lebih kritis dan matang secara emosional, sesuatu yang dibutuhkan disaat kritis di tengah pandemi ini.
Perspektif mengenai apa itu pemimpin mulai meluas tidak sebatas pada suatu kelompok saja, namun juga dapat dilakukan oleh diri sendiri terlepas tergolong pada kepribadian ekstrover ataupun introver, laki-laki atau perempuan, pemimpin atau anggota, karena tanpa kita sadari kita adalah pemimpin bagi diri kita sendiri.
Baca juga: 5 Langkah untuk Menemukan Suara Kepemimpinan Anda
Lainnya tentang kepemimpinan: