Banyak dari kita mengalami overthinking–yakni situasi di mana kita memikirkan sesuatu secara berlebihan. Parahnya lagi, hal yang kita pikirkan cenderung kurang baik dan tidak bisa kita kendalikan.
Misalkan seperti kita mengingat kembali momen-momen memalukan yang sudah lampau atau begitu mencemaskan rapat penting pada esok hari. Atau, pikiran kita yang menjadi tidak terkendali ketika seseorang tiba-tiba ingin berbicara dengan kita.
Pada dasarnya, overthinking terbagi menjadi dua jenis: ruminasi (berpikir mengenai suatu hal secara berulang-ulang) dan khawatir (mencemaskan potensi masalah atau skenario terburuk).
Baca juga: Depresi Karena Kuliah? Cegah dengan 5 Tips Ini!
Overthinking sangatlah umum terjadi. Berdasarkan Traps Test yang saya lakukan untuk menanyakan lebih dari 60 ‘perangkap’ yang menghambat kebahagiaan dan kualitas hidup orang-orang di seluruh dunia, dapat disimpulkan bahwa overthinking menempati posisi paling atas.
Menurut peneliti Susan Nolen-Hoeksema, 73% orang yang berusia 25 hingga 35 tahun mengakui bahwa mereka pernah menghadapi fase overthinking dalam hidup mereka. Susan menemukan bahwa overthinking lebih sering dialami oleh perempuan, meskipun tidak jarang juga bagi laki-laki. 99.5% dari 10.000 responden mengiyakan ketika penulis Jon Acuff dan Dr. Michael C. Peasley menanyakan kepada mereka apakah mereka kesulitan menghadapi overthinking. Bahkan, 73% dari mereka merasa overthinking membuat mereka kurang percaya diri dan 52% merasa bahwa energi dalam pikiran mereka terkuras.
Baca juga: Cara Berhenti Berpikir Berlebihan (Overthinking)
18 Tanda Overthinking
Berikut beberapa hal yang menandakan bahwa kamu sedang overthinking:
- Kesulitan mengendalikan pikiran
- Terlalu berlebihan mengkritik kejadian di masa lalu
- Terlalu banyak pikiran dan tidak tahu harus mulai dari mana
- Menelusuri berbagai kemungkinan di pikiran kita
- Merasa kita tidak cukup sehingga orang lain akan mengkritik atau menolak kita
- Sering memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang kita
- Membayangkan skenario terburuk (catastrophizing)
- Menilai diri sendiri buruk
- Kesulitan membuat keputusan
- Terjebak dalam fase analysis paralysis, yakni banyak berpikir tanpa tindakan
- Meragukan keputusan yang kita buat
- Sering berubah pikiran
- Merasa takut tidak bisa menjadi lebih baik
- Mengingat kembali momen canggung
- Terjebak dalam konsep diri negatif
- Sering merasa cemas, lelah, dan gelisah
- Mengalami kelelahan mental
- Kesulitan fokus hidup saat ini karena memikirkan masa lalu atau masa depan
“While you were overthinking, you missed everything worth feeling.” - Nitya Prakash
Bagaimana dengan kamu?
- Seberapa sulit bagimu mengatasi overthinking?
- Bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan mental dan dirimu secara keseluruhan?
- Apa yang akan kamu lakukan untuk mengendalikan overthinking?
Ungkap penyebab overthinking dengan tes psikologi berikut
“A crowded mind leaves no space for a peaceful heart.” - Christine Evangelou
Artikel ini juga diterbitkan pada akun LinkedIn Gregg Vanourek