Saya seakan bisa berempati pada mereka yang berkali-kali melamar kerja tetapi belum mendapat panggilan. Saya pun menjadi salut pada mereka yang berani meninggalkan gaji bulanan untuk memulai usahanya sendiri.
Mereka para pengusaha dan pendiri startup, buat saya seperti seorang pengangguran yang setiap hari memilih bekerja.
Walaupun pilihan telah dibuat, tekanan mental pun bisa datang karena apapun, sehingga mengganggu fokus dan keyakinan diri. Apakah usaha yang dirintisnya berada di jalur yang tepat dan mampu menghidupinya di masa depan? Saya kenal seorang pendiri startup yang mungkin hanya bisa menyambung hidupnya dari bulan pertama ke bulan berikutnya. Beliau begitu motivatif dan mempertahankan perusahaannya, bahkan ketika startup lain di industri yang sama gulung tikar.
Mereka yang memilih bangun untuk “bekerja” mengembalikan status sebagai karyawan pun patut diapresiasi. Apalagi jika mereka terus memperbaiki citra dan kualitas diri, memoles karakter agar pantas tergabung di perusahaan impiannya.
Dengan beragam penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pilihan “bekerja” di sini adalah sebuah keputusan mental, sehingga tidak bisa diartikan secara harfiah. Mungkin saya yang pernah menjadi karyawan, pernah memilih “tidak bekerja” walau raga berada di kantor.
Beberapa orang mungkin merasa tertipu dengan istilah “pengangguran” yang saya pakai. Kita merujuk pada definisi yang sama kok. Pengangguran, orang yang tidak memiliki pekerjaan.
Yang saya pelajari selama tak memiliki pekerjaan adalah pekerjaan bukanlah jabatan melainkan pemikiran dan aksi nyata. Hanya saja, aksi nyata apa yang menguntungkan diri secara finansial?
Apa aksi nyata saya?
Sejak dua tahun terakhir saya tertarik mempelajari perkayuan. Setiap hari selama dua bulan silam, saya memperkaya diri dengan ilmu pertukangan secara otodidak. Saya pun mulai memahami sifat dan istilah dalam bisnis industri kayu. Dua kali saya mendapat kepercayaan membuat mebel kayu. Walau keuntungannya belum mampu menghidupi keluarga saya, setidaknya cukup menambah runway hingga beberapa minggu ke depan.
Semoga bermanfaat.
Artikel ini diterbitkan dari akun LinkedIn milik Amal Agung Cahyadi