10 tahun berkarya memang bukanlah perjalanan yang cukup panjang untuk bisa menjadi bijaksana dalam memberikan petuah karir, namun juga bukan waktu yang singkat. Dalam rangka menandai 10 tahun perjalanan karier saya, saya memberanikan diri untuk berbagi 10 pelajaran yang telah saya petik dalam perjalanan ini.
Baca juga: Bersaing dengan Ribuan Kandidat, Bagaimana Agar Saya Diterima Kerja?
1. Jangan mengeluh
Bekerjalah dengan hati yang ikhlas, jangan mudah mengeluh. Usahakan untuk selalu berpikir positif. Lidah yang banyak mengeluh membuat pikiran semakin ruwet. Tak elok rasanya mengeluh tentang bos dan perusahaan, tapi tetap mengharapkan gaji darinya.
2. Berani mencoba
Terimalah tantangan pekerjaan. Jika diberikan kewenangan lebih, ambil. Sering-seringlah berbuat hal-hal yang 'pertama kali dilakukan' dalam bekerja. Pada masa awal bekerja, pada dasarnya kita sedang bekerja untuk belajar. Jadi, jangan terlalu ditakutkan dengan tugas baru yang diberi hanya karena kita belum pernah melakukannya.
3. Terus belajar
Menjadi seorang pekerja jangan sampai menghentikan peranmu sebagai seorang pembelajar. Ikuti klub, bacalah buku, majalah, browsing referensi internet atau lakukan apapun yang dapat membuatmu ter-update dengan perkembangan kompetensi yang kamu dalami. Hanya karena kamu telah melakukan suatu pekerjaan berkali-kali, bukan berarti kamu menjadi ahli di bidang itu. Selamilah keilmuan pekerjaanmu. Lebarkanlah pengetahuanmu ke sisi kiri-kanan profesimu.
4. Bekerja yang serius
Bekerjalah dengan serius. Sadar tidak sadar, semua orang saling mengamati. Entah klien, bos, rekan kerja lain perusahaan. Sehingga kalau pekerjaanmu memang betul-betul OK, bukan hanya pura-pura OK di hadapan bos, bisa jadi ada informasi-informasi pekerjaan yang tidak ragu dibagikan karena tahu bahwa kerjaanmu layak diandalkan oleh rekan kerja. Atau diberikan promosi oleh bos karena testimoni dari rekan kerjamu.
5. Kuasai bahasa Inggris
Tidak perlu penjelasan lebih lanjut. Kalau mau maju, perkuat bahasa Inggris untuk memudahkan ketika komunikasi (berbicara), menulis laporan, email, dan mempelajari sumber referensi teknis yang umumnya berbahasa Inggris.
Baca juga: Ayolah, LinkedIn Bukan Hanya untuk Mencari Kerja
6. Akui kesalahan, perbaiki kesalahan, jadikan pelajaran
Tidak ada manusia yang sempurna, suatu saat, pasti kita akan berbuat salah. Jika berbuat salah, jangan menambahkan kesalahan berikutnya dengan berbohong atau menyalahkan orang lain. Akui saja. Bisa jadi konsekuensi yang didapat akan pahit, tapi itu akan menjadi pelajaran bagi perkembangan karier. Perbaiki jika diberi kesempatan.
7. Jaga hubungan baik dengan siapapun
Terutama di industri migas, pada akhirnya semua akan saling bertemu kembali -suatu saat nanti. Jadi, jagalah hubungan baik antar pekerja, entah dengan bos/mantan bos, dengan rekan kerja yang lain, klien ataupun subkontraktor.
8. Jangan bohong
Kebohongan akan menjadi cacat seumur hidupmu. Kebohongan bisa juga berupa pencurian atau tindak kriminal lainnya. Sekali kredibilitasmu hancur karena ketahuan berbohong, maka jangan harap bisa membangunnya kembali lagi.
9. Hidup bukan hanya di tempat kerja
Bagilah waktumu secara proporsional. Ada waktu buat bekerja, ada waktu buat keluarga. Jangan sampai demi mengejar karir, waktu buat keluarga kita korbankan. Hidup bukan hanya tentang pekerjaan, keluargalah tempat kita akhirnya akan kembali dan sungguh-sungguh merasa bahagia. Miliki juga hobi dan komunitas selain kawan di tempat kerja, sebagai penyeimbang agar tidak mudah bosan.
10. Jaga ibadah di manapun kamu berada
Pada akhirnya, kita akan meninggalkan dunia dan segala yang kita kumpulkan. Pada akhirnya, kita hanya akan dinilai berdasarkan amal ibadah-kebaikan yang kita miliki, bukan dinilai berdasarkan karir, harta yang dipunya sewaktu masih di dunia. Jadi, jagalah ibadahmu dan jauhi perkara haram ketika bekerja, semoga mendapat keberkahan dari karier yang kita tekuni. Amin.
Artikel ini diterbitkan dari akun LinkedIn milik Syamsul Arifin.