5 Kebiasaan Orang Produktif Menghindari Distraksi Digital

Feb 16, 2024 4 Min Read
kecanduan handphone
Sumber:

Freepik dari Freepik.com

Mengatasi Distraksi Digital dalam Kehidupan Sehari-hari

6 menit. Sesingkat itulah rata-rata daya fokus manusia sebelum tergoda untuk mengecek email atau aplikasi pesan, berdasarkan penelitian dari Rescue TimeSetelah menelusuri 185 juta jam kerja, penelitian tersebut mengungkapkan bahwa orang-orang cenderung akan memeriksa email atau aplikasi pesannya setiap 6 menit.

Penelitian Rescue Time juga menemukan bahwa dalam sehari kita hanya menghabiskan 2,8 jam untuk “benar-benar” bekerja. Jika rata-rata orang bekerja 47 jam dalam seminggu, kebanyakan dari kita menghabiskan kurang dari sepertiga jam kerja untuk bekerja secara fokus dan produktif.

Saya berdiskusi mengenai hal ini dalam podcast How I Work. Pada podcast yang saya host tersebut, saya bertanya kepada para tamu saya yang merupakan pengusaha sukses dan inovator bisnis—bagaimana cara mereka menghadapi fenomena distraksi digital ini? Perlu dicatat, semua tamu saya dalam podcast tersebut merupakan tokoh penting di negaranya masing-masing. Tentukanya mereka mampu menahan godaan untuk “sekadar mengecek” email setiap beberapa menit.

Baca juga: Bekerja Lebih Efektif dengan Teknik Timeboxing

1. Mereka memanfaatkan media sosial sebagai reward

Ternyata, mereka memanfaatkan apa yang disebut sebagai “distraksi digital” untuk beristirahat sejenak. Profesor di University of Pennsylvania sekaligus penulis buku terlaris, Adam Grant, mengecek media sosial dan emailnya sebagai “hadiah” setelah menghabiskan waktu lama untuk bekerja.

Saya sebenarnya melihat distraksi tersebut sebagai jeda waktu yang bermanfaat, ujar Adam. “Jadi, ketika sedang menulis dan pikiran saya stuck, saya akan membuka Twitter selama 1 atau 2 menit. Pastinya saya batasi. Saya juga memiliki target berapa banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan sebelum saya boleh mengecek media sosial.”

Saya menggunakannya sebagai hadiah kecil karena telah menghasilkan progres.”

2. Mereka mengetahui motivasi untuk membuka media sosial

Bagi Adam, menyadari motivasi untuk membuka media sosial sangatlah penting. Ia memperingatkan jika keinginan untuk menelusuri Facebook atau media sosial lainnya membuat seseorang semakin jauh dari pekerjaannya, maka pekerjaan itu mungkin kurang memotivasi.

Saya malah kebalikannya. Jika saya membuka Facebook, saya merasa seperti ‘Wah, saya teringat pekerjaan yang menantang itu. Waktunya kembali fokus,” jelas Adam. Meskipun mengakses media sosial di tempat kerja bukanlah perkara buruk bagi Adam, ia tetap bijak dengan menyadari motivasi penggunaannya. 

3. Mereka membangun kebiasaan baik dari hal-hal kecil

Menghindari distraksi digital bukan berarti Anda harus membuat perubahan yang drastis dalam hidup. Malah biasanya perubahan kecil yang bisa memberikan dampak paling signifikan, bukan? Hal ini diterapkan salah satunya oleh Matt Mullenweg, sang founder WordPress, platform pembuatan website bersifat open-source yang digunakan oleh lebih dari 31% penjuru internet.

Jika saya bangun tidur dan yang terdekat dari saya saat itu adalah Kindle bukannya handphone, maka saya lebih mungkin untuk membaca,” jelas Matt. “Sebaliknya, saya kemungkinan besar akan menggunakan handphone jika posisinya terletak di atas Kindle saya.” 

Meletakan Kindle di atas handphone tampaknya memang hal yang sepele, tapi nyatanya hal tersebut terbukti efektif bagi Matt untuk mendorong dirinya membaca dan mengurangi screen time

Baca juga: Tips Mengatasi Penundaan (Procrastination) Sesuai Penyebabnya

4. Mereka offline selama bekerja

Di era sekarang, Anda selalu terhubung dengan koneksi internet. Anda tidak pernah jauh dari wifi dan meskipun Anda berada di luar jangkauan, handphone Anda kemungkinan besar masih memiliki sinyal. Menariknya, bagi orang-orang yang paling produktif di dunia, mereka sengaja bekerja secara offline untuk tetap fokus dan menghasilkan progres.

Saya sangat menikmati waktu-waktu saya offline,” ujar Matt. “Biasanya saya melakukannya ketika berada di pesawat. Kalau sedang di rumah, terkadang saya sengaja mematikan internet dan memaksa diri untuk fokus pada apapun yang berada di sekitar saya.”

Begitu juga dengan Sarah Green Carmichael, eks editor Harvard Business Review. “Banyak yang bisa saya kerjakan di kereta atau pesawat, karena saya terpaksa duduk dalam waktu yang lama tanpa wifi. Jadi, jika saya bepergian untuk urusan kerja, saya akan mengambil penerbangan siang supaya bisa bekerja dalam perjalanan.”

“Waktu itu menjadi sangat berharga bagi saya,” tambahnya.

5. Mereka kadang mengambil tindakan ekstrem

Sebelum menjadi CEO Moment—perusahaan yang mengelola screen time para penggunanya—Tim Kendall merupakan President Pinterest yang pada saat itu kesulitan mengelola penggunaan handphone-nya sendiri. Tim melakukan riset dalam rangka mengatasi kecanduannya. Akhirnya, ia menemukan produk bernama KSafe

Pada dasarnya, KSafe merupakan brankas dapur dengan timer yang mulanya dirancang sebagai tempat penyimpanan makanan tidak sehat bagi para pejuang diet. Namun, tampaknya produk tersebut memiliki fungsi lain bagi mereka yang kecanduan handphone

Tim sendiri bereksperimen dengan mengunci handphone miliknya setiap malam hari dan beberapa jam pada akhir pekan. Meskipun kini ia tidak rutin lagi menggunakan KSafe, Tim merasa sangat terbantu dengan produk ciptaannya pada masa itu. 

Saya kan memiliki kantor di rumah. Sekarang ini, saya hanya perlu meninggalkan handphone di kantor ketika ada acara. Misalnya saat pergi makan malam dengan keluarga,” jelas Tim.

Sesekali, saya tidak menggunakan handphone sampai keesokan paginya. Itu sama saja seperti jadwal saya menyimpan handphone di dalam KSafe dari pukul 6 malam hingga 8 pagi.”

Namun, pada akhirnya mereka yang paling produktif di dunia jugalah manusia. Ada pun hari-hari di mana mereka kesulitan menghadapi distraksi digital seperti orang-orang pada umumnya.

Saat mempertimbangkan untuk tidak menggunakan handphone dalam jangka waktu yang cukup lama, Tim berkata, “Saya rasa ini sulit dan terkadang saya belum mampu mengelolanya. Tapi saya juga teringat dampak positifnya pada hubungan saya dengan anak-anak dan istri. Saya akhirnya berada pada titik di mana tidak merasa terlalu cemas jika saya mengambil jeda sejenak dari handphone.

Share artikel ini

Komunitas

Tags: Konsultasi

dr amantha imber

Dr Amantha adalah Founder dari Inventium, perusahaan konsultan asal Australia dengan spesialisasi inovasi bisnis dan behavior change. Ia juga merupakan host dari podcast How I Work

Alt

Mungkin Anda Juga Menyukai

pengangguran

Apa Yang Sebaiknya Dilakukan Jika Tak Kunjung Mendapatkan Pekerjaan?

Oleh Amal Agung Cahyadi. Setelah kita mengupas proses mencari pekerjaan, selanjutnya adalah merinci apa saja variabel yang memengaruhinya.

Oct 07, 2024 3 Min Read

kerja

Ekspektasi vs. Realita Dunia Kerja

Dunia kerja itu merupakan dunia yang penuh kejutan. Saking terkejutnya, apa yang kita ekspektasiin sangat melenceng dari harapan kita. Maka dari itu, yuk tonton video kita sampai habis ya!

Aug 26, 2021 5 Min Video

Jadi Seorang Pembaca Leader's Digest