Buat Organisasi Lebih Adaptif dengan Agile Leadership

Nov 15, 2021 2 Min Read
tim
Sumber:Diva Plavalaguna dari pexels.com

Saat ini, kita telah memasuki era kehidupan yang penuh dengan tantangan.

Mulai dari munculnya tekanan, disrupsi teknologi, gejolak ekonomi global, hingga perubahan iklim yang mengancam. Perubahan yang sangat cepat dan kompleksitas yang semakin meningkat menuntut organisasi maupun perusahaan menjadi lebih adaptif atau mampu menyesuaikan dengan berbagai perubahan agar bisa bertahan di masa depan dan meraih peningkatan. Terciptanya organisasi yang adaptif tentunya tidak terlepas dari pengaruh seorang pemimpin.

Peristiwa perubahan dan tekanan yang terjadi dengan sangat cepat disebut juga dengan fenomena VUCA. Istilah VUCA sendiri diciptakan oleh Warren Bennis dan Burt Nanus yang merupakan pakar ilmu bisnis dan kepemimpinan dari Amerika.

VUCA merupakan singkatan dari volatility (volatilitas atau gejolak), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleksitas), dan ambiguity (ambiguitas).

Baca juga: Pelajaran Kepemimpinan dari Martin Luther King Jr.


VUCA merupakan sebuah tantangan yang dihadapi setiap pemimpin organisasi. Kehadiran pandemi Covid-19 juga membuat intensitas VUCA semakin meningkat. Untuk bisa menghadapi 4 ancaman VUCA, suatu organisasi maupun perusahaan harus bisa lebih adaptif dan gesit. Menurut American Management Association, organisasi atau perusahaan dengan tingkat kegesitan yang lebih tinggi memiliki keunggulan kompetitif yang berbeda yang memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.

Pemimpin tentunya memiliki pengaruh ataupun peran yang sangat penting untuk dapat menciptakan organisasi yang gesit dan adaptif di tengah kuatnya arus perubahan lingkungan. Salah satu gaya kepemimpinan yang cocok untuk situasi ini adalah Agile Leadership atau gaya kepemimpinan yang gesit dan tangkas.
 

Apa Itu Agile Leadership?


Alt

Sumber: Anna Tarazevich dari pexels.com

Agile leadership secara umum merupakan model kepemimpinan yang mampu menavigasi organisasi untuk lebih adaptif, gesit, produktif, dan siap dalam menghadapi situasi.

Sosok agile leader tidak hanya berpaku pada solusi permasalahan untuk saat ini tetapi juga terhadap permasalahan yang akan terjadi di masa depan.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang “agile” efektif dan mampu membawa perubahan terhadap kemajuan organisasi. Studi lintas industri global yang disampaikan dalam laporan Project Management Institute (2017) mengemukakan bahwa sebesar 92% eksekutif senior menyatakan agility dalam organisasi adalah kunci untuk kinerja bisnis. Sebuah studi global lainnya pun menyebutkan bahwa lebih dari 1000 pemimpin bisnis di berbagai industri mengatakan agility merupakan karakteristik yang harus dimiliki pemimpin dan karyawan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif.

Baca juga: Kiat Pemimpin dalam Mengatasi Masalah Anggota, Tujuan, Visi


Karakteristik Apa yang Harus Dimiliki untuk Menjadi Agile Leader?


Untuk melakukan transformasi gaya kepemimpinan yang agile, ada beberapa karakteristik yang bisa dipelajari oleh pemimpin. Adapun karakteristik seorang agile leader adalah:

  • Tenang dan Adaptif Terhadap Perubahan

Seorang pemimpin yang agile harus mampu bersikap tenang di segala situasi. Sikap tenang yang dimaksud juga termasuk kemampuan untuk menenangkan tim yang dipimpin agar bisa membuat keputusan yang tepat dalam situasi apapun. 

  • Inovatif

Seorang agile leader juga harus mampu berinovasi dalam menghadapi setiap perubahan, krisis, tekanan serta penyelesaian permasalahan. Agile leader akan terus berinovasi dan tidak akan membiarkan organisasinya tergulung dalam arus perubahan. 

  • Selalu Belajar dari Pengalaman dan Mencari Feedback

Seorang pemimpin selalu bisa mengambil pelajaran dan memperbaiki diri dari setiap pengalamannya. Namun, seorang agile leader tidak hanya berfokus pada pengalaman pribadinya namun juga berusaha mencari feedback dari anggota tim maupun lingkungan sekitar untuk dijadikan bahan pertimbangan dan pembelajaran. 

  • Memiliki Kemampuan untuk Memberdayakan, Menginspirasi dan Memotivasi Anggota Tim.

Agile leader juga harus mampu memberdayakan dan memotivasi anggota tim yang dipimpinnya agar bisa sama-sama bertumbuh dan berkembang menjadi lebih baik.

Baca juga: Keteladanan Kuci Sukses Kepemimpinan


Bagaimana Cara Menerapkan Agile Leadership dalam Organisasi?


Alt

Sumber: fauxels dari pexels.com

Untuk dapat menerapkan agility dalam sistem kepemimpinan, seorang pemimpin harus memiliki mental agility dan pola pikir agile. Yang dimaksud dengan pola pikir agile adalah dapat menghormati seluruh anggota tim, memberikan peningkatan dalam pembelajaran, kemampuan beradaptasi terhadap perubahan, komitmen dan transparansi. Selain dengan mental dan pola pikir agile, cara lain yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin diantaranya:

  • Membangun Agile Culture yang Berkelanjutan

Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah mendukung dan melatih nilai-nilai ketangkasan dengan kepemimpinan yang kuat, membantu tim dan pemangku kepentingan untuk bisa melakukan self-organise, mengukur dan meningkatkan nilai yang disampaikan dengan feedback yang dilakukan secara rutin.

  • Membangun Strategi dan Menumbuhkan “Sense of Belonging” pada Anggota Tim

Sebagai seorang agile leader, pemimpin tentunya menginginkan agar organisasi atau perusahaan dan anggota tim dapat tumbuh bersama. Maka dari itu, pemimpin harus bisa membangun strategi kerja sama dan menumbuhkan sense of belonging atau rasa memiliki terhadap organisasi kepada anggota tim. Pemimpin dapat memberikan wadah belajar, kesempatan kepada anggota tim dalam membuat keputusan, memberikan kepercayaan, dan mendukung tim.

Seorang pemimpin tidak bisa mengendalikan apa yang akan terjadi, dan seberapa besar tingkat perubahan, ketidakpastian, dan kompleksitas yang terjadi. Hal yang bisa dikendalikan oleh seorang pemimpin adalah dengan terus belajar dan memperbaiki diri agar bisa melakukan transformasi sistem kepemimpinan yang lebih efektif.

Jadi, siapkah Pemimpin Muda untuk menerapkan agile leadership dan menciptakan organisasi yang adaptif?

Sumber artikel dari: Agile Leadership, Gaya Kepemimpinan Efektif Untuk Menciptakan Organisasi yang Lebih Adaptif


Tonton juga video dengan topik serupa "3 Cara untuk Meningkatkan Mindful Leadership"!


Share artikel ini

Kepemimpinan

Tags: Jadilah Seorang Pemimpin

References:

American Management Association. (2016). Agility and Resilience in the Face of Continuous Change: A Global Study of Current Trends and Future Possibilities. New York, NY: American Management Association.
 
Joiner, B. (2019). Leadership Agility for Organizational Agility. Journal of Creating Value. DOI: 10.1177/2394964319868321.
 
OI Global Partners. (2018). Future of Work: OIGP Global Research Study 2018. Retrived from https://innovateicc.com/wp-content/uploads/2018/09/future-of-work- updated-1.pdf.
 
Prasongko, A. (2019). The Role of the Agile Leadership Model as a Competitive Advantage for the Future Leader in the Era of Globalization and Industrial Revolution 4.0. Jurnal Pertahanan. 5 (3): 130-131.
 
PMI/Forbes Insight (2017). Achieving Greater Agility: The Essential Influence of the C-Suite. Retrieved from https://www.pmi.org/learning/thought-leadership/series/
achieving-greater-agility/essential-influence-c-suite.

Juara 2 Artikel Pemenang Pemimpin.id Content Creator Contest
Alt

Mungkin Anda Juga Menyukai

Gambar 2 Orang Pria Karyawan Sedang Berdiskusi Bersama

Mengapa Menantang Status Quo Bisa Menjadi Kemenangan Branding Pribadi

Artikel ini Ditulis Oleh : WIlliam Arruda. Mengapa Menantang Status Quo Bisa Menjadi Kemenangan Branding Pribadi

Sep 21, 2023 4 Min Read

pemimpin

Mengapa Seorang Pemimpin Bukan Karena Bawaan Lahir?

Dalam wawancara kami dengan Dr. Pyatt, dia memberikan pendapatnya tentang apakah pemimpin adalah mereka yang dilahirkan sebagai pemimpin atau sebenarnya bukan. Siapa saja sebenarnya pemimpin itu. Selain itu, diapun menjelaskan tentang pendapatnya mengenai sifat yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin. Selamat menyimak.

Jan 21, 2021 3 Min Video

Jadi Seorang Pembaca Leader's Digest