Catat! Kiat Memegang Kendali Atas Karier Anda

Jul 19, 2021 2 Min Read
karier
Sumber:Freepik

Ketika saya menjabat di bidang PSDM, saya sempat harus berurusan dengan David (nama samaran). Meski telah berkecimpung di perusahaan selama lebih dari 20 tahun, ia tidak terlalu menonjol. David kemudian kecewa karena merasa loyalitas dan prestasinya selama ini tidak dihargai di perusahaan.

Ketika ia sedang berbicara, saya menyadari realita yang menyedihkan. David telah menghabiskan waktu 20 tahun bekerja dan menunggu dengan sia-sia agar perusahaan yang akan mengelola masa depan karirnya.

David telah bekerja keras dalam bekerja, tetapi sayangnya ia tidak mengambil alih perencanaan kariernya sendiri. Sebagai gantinya, ia bergantung pada PSDM dan atasannya untuk menentukan arah kariernya. Sayangnya, ketergantungan David tidak berjalan seperti yang diharapkannya.

Kasus yang dialami David tidaklah asing lagi. Menariknya, ternyata banyak orang yang benar-benar percaya bahwa hanya PSDM-lah yang mampu menentukan arah karier mereka ke depannya.   

Baca juga: Mengambil Keputusan Berdasarkan Naluri, Tidak Ada Salahnya!


Sebagian dari permasalahan ini mungkin juga disebabkan dari stigma dan PSDM yang berhasil meyakinkan orang-orang pada tahap perekrutan bahwa ada rencana besar untuk karier mereka. 

Namun, berdasarkan pengalaman saya bekerja di beberapa perusahaan terbaik di dunia, saya tahu bahwa kenyataannya sebagian besar perusahaan benar-benar tidak memiliki rencana karier untuk keseluruhan sumber daya mereka. Mungkin ada beberapa organisasi yang memantau sekelompok karyawan yang memiliki prospek, tetapi untuk kebanyakan dari kita masa depan tidaklah dipetakan oleh orang lain.

Kita Unik

Alt

Sumber: Karolina Grabows dari pexels.com

Perencanaan karier adalah suatu proses individual. Tidak ada dua orang yang sama, baik itu dari latar belakang ataupun aspirasi karier.

Masing-masing dari kita diciptakan berbeda. Kita memiliki baik ambisi dan harapan yang berbeda dengan orang lain, dan atasan Anda mungkin tidak tahu mengenai hal tersebut sebab semua ini seringkali berubah.

Inilah sebabnya mengapa hampir mustahil bagi PSDM atau atasan Anda untuk memainkan peran sebagai pengelola karier Anda. Meskipun menghibur untuk berpikir bahwa “perusahaan saya sedang merencanakan karir saya,” tapi kita harus membebaskan pikiran dari mitos ini.

Baca juga: Pelajaran dari Pelatih Sepak Bola Legendarisku


Mitos Berharap


Alt

Sumber: Sora Shimazaki dari pexels.com

Entah bagaimana, karena nilai bagus kita di sekolah diterimalah kita masuk universitas. Pencapaian yang bagus di universitas membuat kita mendapat pekerjaan yang hebat. Kita pun kemudian percaya bahwa hal yang sama akan berlaku di tempat kerja.

Kita percaya bahwa jika kita bekerja keras dan tetap setia, maka perusahaan akan mempromosikan kita pada waktu yang telah ditentukan.
Hal ini diperkuat ketika kita melihat organisasi-organisasi dan beberapa contoh bagaimana para pemimpin “setia” ini menjadi bos. Sayangnya, loyalitas bukan lagi satu-satunya faktor yang dipertimbangkan PSDM masa kini.

Abad ke-21 adalah dunia yang sama sekali baru. Sebelumnya, mengemban pekerjaan yang sama menunjukan kesetiaan dan memungkinkan Anda untuk menjadi ahli dalam peran tersebut.

Di dunia yang berubah dan berkembang saat ini, kurangnya pergerakan karier mungkin mengindikasikan kepada dunia bahwa Anda telah mandek.

Baca juga: Membentuk Diri Menjadi Seorang Pemimpin


Banyak orang berpikir, ‘Jika saya bekerja sangat keras, saya akan diperhatikan.’ Tapi itu tidak demikian. Jika Anda ingin maju, sebagian tanggung jawab ada pada Anda,” klaim Michael Slade, salah satu direktur Eric Mower and Associates.

Rekan wanita pertama di perusahaan multinasional Accenture, Susan Butler teringat betapa pada awal kariernya ia akan melibatkan diri ke setiap proyek yang ditugaskan kepadanya. Namun, ketika tiba saatnya diadakan promosi, ia tidak pernah mendapatkan gilirannya.  
Saya belajar bahwa saya perlu melakukan pekerjaan yang saya inginkan sebelum saya dapat dipromosikan,” jelas Butler.

Saya percaya Anda perlu melakukan pendekatan dengan dewan direksi yang akan memberi nasihat dan membantu pertumbuhan Anda serta secara proaktif ‘menjual’ siapa Anda, seperti halnya sebuah perusahaan yang akan menjual produk atau layanannya.

Banyak dari kita membiarkan hal-hal terjadi pada kita daripada membuat hal-hal tersebut terjadi untuk kita,” kata Butler. Ia memperingatkan mereka yang sering menganggap diri sebagai korban dan menunggu keadaan ‘terjadi’ dalam hidup mereka alih-alih secara proaktif mendorong pertumbuhan dalam hidup mereka sendiri.

Baca juga: Mengapa Kegagalan Bisa Membuat Anda Lebih Sukses?


Butler menambahkan, “kita hanya hidup sekali dan jika kita tidak bertanggung jawab untuk itu, maka siapa lagi yang akan kita suruh untuk melakukannya?


Beberapa dari kita mungkin salah membiarkan HR atau manajer mengambil alih karier kita. Janganlah lakukan itu, masa depan Anda adalah milik Anda dan hal ini terlalu penting untuk dikendalikan oleh orang lain. Jangan biarkan orang lain mendefinisikan masa depan Anda.

Jadi dari mana Anda harus memulai?


Alt

Sumber: Pixabay

Dalam olimpiade, atlet terbaik akan memenangkan emas. Tetapi sebelum mereka memenangi emas, pertama-tama mereka telah menanamkan dalam hati tujuan untuk memenangkan emas itu.

Semuanya dimulai dengan tujuan. Ingatlah, Anda hanya dapat memenangkan pertandingan sepak bola jika Anda mencetak gol. Hal yang sama berlaku untuk karier Anda. Satu-satunya cara untuk memenangkan karier Anda adalah dengan mempunyai tujuan.

Tentukan tujuan Anda. Sebuah studi yang dilakukan oleh Gail Matthews di Universitas Dominika dengan jelas membuktikan bahwa “orang-orang yang mampu menentukan tujuannya terbukti lebih berhasil dari mereka yang belum yakin ingin menjadi apa.”

Beberapa orang percaya bahwa keberhasilan Abraham Lincoln adalah karena ia menuliskan tujuannya. Bahkan ia mengklaim, “sebuah tujuan yang ditetapkan dengan baik sudahlah setengah jalan tercapai.”

Baca juga: Memastikan Awal yang Sempurna untuk Karier Anda


Kemudian biarkanlah orang lain tahu mengenai tujuan Anda. Dengan ini, terciptalah akuntabilitas dan terbangunnya komitmen Anda untuk mencapainya.

Langkah terakhir adalah membangun rencana untuk mencapai tujuan-tujuan itu dan merealisasikannya. Anda harus memiliki rencana karier Anda. Jangan menunggu orang lain untuk memberikan masukan atau membuat keputusan tentang langkah Anda selanjutnya.

Pahami kelebihan dan kebutuhan untuk pengembaran diri Anda dan kembangkan sebuah rencana yang proaktif. Anda tidak akan mencapai tujuan karier Anda kecuali Anda mengetahui keterampilan apa saja yang Anda miliki dan apa saja hal-hal yang perlu Anda kembangkan lebih.

Janganlah takut untuk meminta dukungan dan saran sepanjang perjalanan karier Anda. Clement Stone mengingatkan kita, “Tujuan hidup tidak lebih dari sebuah mimpi kecuali Anda mengejarnya dengan penuh semangat.”

Baca juga: Apa itu Berpikir Kritis dan Fungsinya di Tempat Kerja


Akhir kata

Pada akhirnya, pertumbuhan karier Anda adalah tanggung jawab Anda semata.  

Anda perlu mencari tahu kompetensi, keterampilan, dan keahlian apa yang Anda butuhkan untuk mencapai tujuan karier Anda dan bagaimana caranya Anda bisa mendapatkan pengalaman tersebut.

Berhentilah menyalahkan orang lain dan bertanggung jawab sepenuhnya atas karier Anda sendiri. Nelson Mandela saat berada di penjara menulis puisi tentang jiwa yang tak terkalahkan. Puisi tersebut berakhir dengan baris-baris ini:

Bagaikan kapten, saya adalah penguasa nasib saya sendiri.


Ada banyak hal dalam hidup yang tidak dapat kita kendalikan. Karier kita bukanlah salah satunya. Kita bisa menjadi tuan atas karier kita, andai saja kita bertanggung jawab.

Tonton juga: "Pentingnya Membangun Hubungan di Dunia Kerja"!

Share artikel ini

Kepemimpinan

Tags: Jadilah Seorang Pemimpin

Alt

Roshan is the Founder and “Kuli” of the Leaderonomics Group of companies. He believes that everyone can be a leader and "make a dent in the universe," in their own special ways. He is featured on TV, radio and numerous publications sharing the Science of Building Leaders and on leadership development. Follow him at www.roshanthiran.com

Alt

Mungkin Anda Juga Menyukai

Gambar Tim Wanita Sedang Melakukan Diskusi Meeting

Manajemen Perubahan 101: Tempatkan Budaya di Kursi Pengemudi ​

Artikel ini Ditulis Oleh : Aniisu K Verghese PH.D : Manajemen Perubahan 101: Tempatkan Budaya di Kursi Pengemudi ​

Sep 28, 2023 3 Min Read

Jadi Seorang Pembaca Leader's Digest