Kiat Pemimpin dalam Mengatasi Masalah Anggota, Tujuan, Visi

fauxels dari pexels.com
Pemimpin adalah orang yang memiliki keahlian dalam memimpin dan mengelola internal agar seluruh hambatan pencapaian visi dan misi dapat terselesaikan.
Dalam sebuah kelompok atau organisasi pasti akan ada tujuan, visi, dan misi yang sama sehingga diperlukan pemimpin untuk mengatur agar tujuan, visi, dan misi dapat berjalan dengan baik. Setiap manusia pasti mempunyai jiwa kepemimpinan, mulai dari tingkat sekolah, keluarga, masyarakat, bahkan negara.
Baca juga: Ilmu Leadership Ala Greysia dan Apriyani
Pemimpin yang baik memiliki kemampuan untuk mengatur berjalannya tujuan, visi, dan misi dengan baik, mengingatkan kepada anggota lainnya mengenai pembagian tugas yang sudah dimusyawarahkan, mengatasi masalah dan hambatan dalam pelaksanaan tugas, memiliki kebijaksaan dan adil tidak berpihak pada salah satu anggota, mampu mengumpulkan ide/gagasan dari anggota lain, memiliki rasa percaya diri, menjadi teladan bagi anggota lainnya, memberikan semangat dan motivasi kepada anggota agar ada api membara dalam jiwa ketika melaksanakan tugasnya.
Dalam kumpulan/organisasi pasti akan ada masalah yang dihadapi, maka pemimpin harus turun tangan dalam menyelesaikannya. Baik masalah internal maupun eksternal.

Sumber: Christina Morillo dari pexels.com
Menurut Dyani Ayu Aisyah, seorang Quality Assurance Software Leader, kiat pemimpin ketika mendapatkan masalah dan hambatan dalam suatu organisasi atau kelompok, pemimpin melakukan rapat bersama anggota. Saat melaksanakan rapat tersebut pemimpin membuat susunan kendala dan risiko yang akan mungkin terjadi dari tindakan/tugas yang sudah diberikan/disepakati sebelumnya.
Membahas mengenai permasalahan personal ketika terdapat hambatan dalam melaksanakan tugas atau bisa disebut evaluasi tugas, kemudian membahas inti permasalahan, dan mencari jalan keluar dari permasalahan yang sedang dihadapi. Setelah mendapatkan jalan keluar maka mengambil pemimpin berhak untuk mengambil keputusan yang sudah disepakati dan tidak memihak pada seseorang serta dapat diterima keputusan pemimpin oleh semua pihak.
Cara untuk mengatur tugas para anggota dan bekerja sama dengan anggota adalah sebagai pemimpin bisa mendefinisikan setiap anggotanya, setiap orang memiliki tugas dan kapasitas berbeda. Misalnya ada seseorang yang pintar analisis tetapi kurang sabar sehingga diperlukan pendampingan agar lebih sabar dan analisisnya tepat serta nyaman saat melakukan tugasnya.
Baca juga: Kepemimpinan Etis: Apa Maksudnya dan Kenapa itu Penting
Memberi tahu pembagian tugas, jadi anggota mendapatkan porsi yang sama, tidak ada yang ebih gampang dan lebih susah, maka akan lebih mudah untuk mendiskusikan suatu hal. Menjalin komunikasi yang baik. Memberikan apresiasi kepada anggota yang berhasil mengerjakan tugasnya, sehingga nyaman dan lebih semangat untuk melaksanakan tugas berikutnya karena anggota merasa dihargai atas pencapaiannya.

Sumber: Mikhail Nilov dari pexels.com
Menurut Intan Fadillah, ketua OSIS SMAI Annur Bekasi periode 2017/2018, kiat pemimpin ketika mendapatkan masalah dan hambatan dalam suatu organisasi adalah mendiskusikan kepada anggota BPH/Badan Pengurus Harian. Mendiskusikan solusi/meminta masukan kepada yang lebih senior seperti pembina OSIS, guru/kepala sekolah yang berkaitan dengan masalah/hambatan tersebut.
Solusi yang dapat dilakukan pemimpin ketika tujuan, visi, dan misi tidak tercapai adalah untuk program yang sudah ditentukan berusaha untuk memulai/menjalankan program tersebut bersama anggota, berusaha mencari solusi terbaik untuk menuntaskannya baik tetap dilaksanakan maupun dihentikan dengan alasan yang jelas sesuai dengan kondisi dan situasi.
Mengupayakan sebaik mungkin demi terwujudnya tujuan, visi, dan misi yang telah disepakati. Meminta maaf jika apa yang sudah dijalankan kurang maksimal dan hal tersebut bisa menjadi pelajaran untuk anggota OSIS berikutnya. Hal apapun yang kurang dari angkatan 2017/2018 menjadi pelajaran dan dapat ditingkatkan di angkatan berikutnya.
Baca juga: Apakah Anda Mengenal Betul Diri Anda Sendiri?

Sumber: Los Muertos dari pexels.com
Sikap seorang pemimpin yang gagal dalam menyelesaikan tugasnya dalam mengatur para anggotanya adalah pemimpin perlu membicarakan dengan anggota BPH untuk mencari solusi bersama terkait kendala yang ada di dalam anggota.
Pendekatan dilakukan ke anggota yang bersangkutan, mencari tahu alasan dan memberikan solusi. Jika tidak ada perubahan setelah ditegur dengan baik, maka anggota tersebut dikeluarkan demi tetap berjalannya suatu program. Sebisa mungkin diberhentikan dengan baik tanpa merendahkan salah satu anggota/individu tersebut.
Menurut Salman Haafizh, ketua OSIS SMAI Annur Bekasi periode 2018/2019, kiat pemimpin ketika mendapatkan masalah dan hambatan dalam suatu organisasi atau kelompok adalah pemimpin melakukan evaluasi saat rapat bersama dengan anggota, kemudian mencari solusi.
Dalam mencari solusi, pemimpin tidak berpikir sendiri melainkan kolektif bersama rekan terkait apa saja tugas yang sudah dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Selanjutnya, pemimpin harus mengambil keputusan, saat pengambilan keputusan tidak dipengaruhi oleh banyaknya yang setuju, tetapi menggunakan logika dan pertimbangan atas risikonya. Pemimpin dapat membuat rencana pribadi untuk mengantisipasi apabila keputusan sebelumnya yang sudah diambil kurang efektif dalam menyelesaikan masalah dan hambatan.
Baca juga: Tetap Objektif Walaupun Harus Evaluasi Diri Sendiri

Sumber: Anthony Shkraba dari pexels.com
Solusi yang dapat diambil apabila tujuan, visi, dan misi tidak tercapai adalah mencari informasi lengkap terlebih dahulu.
Introspeksi diri, mungkin permasalahan tersebut ada pada diri sendiri. Pastikan visi misi sudah benar dan dapat diterima oleh seluruh anggota/rekan. Pemahaman kembali terhadap tujuan, visi, dan misi yang harus dicapai. Melakukan aksi yang efektif sesuai dengan masalahnya.
Ketika pemimpin gagal mengatur anggotanya, dalam kasus yang sudah gagal dalam memimpin, ucapan dan pemikirannya antara tidak diterima atau tidak lagi diindahkan oleh anggota. Maka, keputusan dapat diserahkan kepada dewan. Pemimpin yang gagal akan dicabut ototritasnya dan digantikan pemimpin yang baru. Apabila kegagalan bukan hal yang paling gagal, maka dilakukan perubahan sikap secara pola pikir dan mental yang mampu mengubah pandangan orang lain agar pemimpin dapat kembali dipercaya dan yakin, ide dan gagasan yang matang memerlukan aksi yang tajam.
Dalam permasalahan ini, biasanya pemimpin dapat mengonsultasikan kepada jabatan yang lebih di atasnya seperti pembina OSIS atau kepala sekolah untuk mendapatkan ide dan wawasan yang baru.
Tambahan dari beliau saat di dunia kerja, anggota memiliki kemampuan dan minat yang menunjang pekerjaan, ketika mendapat masalah yang pertama dapat dilakukan adalah rapat mengenai masalah tersebut karena kesalahan manusia atau di luar dari anggota/kesalahan sistem.
Pemimpin harus lebih paham permasalahan atau kendala itu seperti apa, di saat anggota memahami poin A dan anggota lain memahami poin B maka pemimpin harus paham seluruh poinnya. Pemimpin memberikan pemahaman ke anggota dan memastikan anggota memahami dan mengerti.
Baca juga: Bagaimana Anda Bisa Menjadi Seorang Pemimpin yang Berempati?
Memimpin di sekolah dan di dunia kerja sangatlah berbeda, dalam dunia kerja bawahan sudah pasti patuh karena hidup menjadi taruhannya, jadi solusi untuk menghadapi kegagalan memimpin anggota adalah membuat keputusan yang tegas. Cara pemimpin untuk bisa saling kerja sama dengan anggotanya, membuat kesan yang harmonis.
Banyak tantangan yang dihadapi oleh seorang pemimpin. Pemimpin harus bisa memiliki sikap adil dan bijaksana sehingga keputusan yang diambil tidak akan membuat kesalahan yang fatal ke depannya. Apabila pemimpin gagal dalam mengatasi permasalahan internal dan eksternal dipastikan akan ada risiko yang harus diterima.
Pemimpin harus memiliki banyak cara agar tujuan, visi, dan misi tetap berjalan dengan lancar serta mencapai target yang diharapkan. Apakah Anda siap untuk menjadi pemimpin?
Seorang pemimpin harus tanggap dalam menghadapi segala kondisi. Tonton video di bawah ini untuk belajar lebih lanjut mengenai kepemimpinan adaptif!
Kepemimpinan
Tags: Jadilah Seorang Pemimpin