Sebuah Tindakan Membuat Mimpi Menjadi Kenyataan

Aug 19, 2021 1 Min Read
Ketekunan Mencapai Karir
Sumber:Pexels.com
Ambil langkah dan tindakan berani

Sepanjang yang saya ingat, hidup saya selalu berisi tentang bagaimana mengambil sebuah tindakan. Saya tidak suka membicarakan sesuatu yang berkaitan yang memiliki jangka waktu lama, saya lebih memilih untuk menggunakan tenaga dan motivasi saya untuk melakukan sesuatu. Saya memilih melakukan sesuatu berdasarkan tindakan yang nyata.
 

Tindakan tidak hanya berbicara lebih keras daripada kata-kata. Tindakan mendorong Anda untuk bekerja menuju apa pun yang ingin Anda capai.

 
Salah satu percakapan paling berkesan yang melekat di kepala saya selama bertahun-tahun bukanlah percakapan yang paling mendalam, tetapi percakapan itu memiliki efek mendalam.
 
Saat menghadiri acara networking beberapa waktu lalu, saya berbincang dengan staf humas eksekutif (PR). Dia mengatakan kepada saya bahwa pekerjaan rumah selalu menjadi pekerjaan impiannya - tetapi ada dua ketakutan yang mengganggunya ketika dia mengambil kuliah: Dia tidak ramah, dan dia juga tidak suka belajar. Dia "selalu berusaha mencapai cukup untuk bertahan hidup"
 
Sedangkan temannya, sangat mudah bergaul dan rajin belajar. Dia bermimpi menjadi  seorang pembuat film, serta "mencurahkan hati dan jiwanya" untuk melakukan yang terbaik yang  bisa dia lakukan saat kuliah. Ketika berbagai peluang produksi datang, dia sangat bisa diandalkan.

Tentukan Tindakan -Tindakan Tertentu.

Dalam upaya untuk mengatasi kekurangannya, PR Eksekutif pemula di atas, (sebut saja "Sarah") memutuskan untuk menetapkan empat tindakan berkelanjutan ketika dia menyadari betapa dia ingin membangun karirnya di media.
 
Keempat tindakan itu adalah :

  1. Mengunjungi dua acara sosial setiap bulannya dan berinisiatif melakukan percakapan dengan setidaknya tiga orang baru tentang kegemaran mereka dan mengapa mereka memiliki kegemaran itu.
  2. Membaca tiga atau empat biografi dari orang yang ia kagumi di dunia media/bisnis setiap bulan, menyisihkan 2 jam setiap harinya (14 jam membaca = 1 atau 2 buku setiap minggunya)
  3. Menghubungi agensi atau perorangan di dunia PR/media dan menawarkan diri untuk bekerja dengan mereka secara gratis sebagai ganti pengalaman nyata di dunia industri (Hal ini bisa dilakukan pada saat akhir minggu atau pada saat liburan semester)
  4. Mencoba satu pengalaman baru setiap minggunya supaya menjadi lebih nyaman dan mudah beradaptasi dengan situasi yang baru (dan juga menjadi pengingat untuk selalu bersemangat dan bersenang-senang sesekali)

 
Disamping menjalankan kuliahnya, Sarah mulai melakukan empat tindakan yang sudah ia tanamkan dalam otaknya.
Hal tersebut tidak mudah, namun ia menyadari bahwa minatnya adalah bidang yang memerlukan sikapdan tindakan “Bisa!”

Baca juga artikel berjdul " Ilmu Leadership Ala Greysia dan Apriyani"

Miliki masa depan Anda

Kebanyakan orang memiliki banyak ide hebat tentang ke mana mereka akan pergi dan  menjadi apa nantinya, tetapi ide-ide ini tidak berguna jika mereka hanya menjadikannya sebuah ide.
 
Sarah menyadari bahwa, di dunia media, membaca buku dan menjadi ahli itu penting, tetapi dibutuhkan suatu tindakan yang lebih untuk memulai dan mempertahankan karir yang bermakna dan sukses.
 
Dengan mengambil tanggung jawab untuk membentuk masa depannya sendiri, Sarah melakukan dua hal, entah dia sadari atau tidak :

  • Dia memiliki hasil dari potensinya pada masa depan, yang berarti pada akhirnya tidak ada orang lain yang dapat menunjukkan bahwa dia gagal mencapai ambisinya. Hasilnya, produktivitasnya meningkat secara signifikan. Tidak akan ada yang setengah-setengah.
  • Dia menyangkal keterbatasan yang dirasakannya. Sarah bukan orang yang suka bersosialisasi atau suka belajar, namun ia menolak kekurangan tersebut untuk membatasinya. Dia menyadari kata, “Saya tidak” adalah bagian dari “Saya tidak akan pernah bisa”, yang pertama hanya di akarnya dan terjadi pada saat ini, serta dapat diubah; yang kedua sudah tidak bisa diubah. Kata-kata yang kita gunakan dalam menarasikan diri kita lebih kuat daripada yang kita pikirkan


Alt

Sumber: Pexels

Anda menunda, anda kalah. Mulailah sekarang.

Selama bercakap-cakap dengan Sarah, saya sesekali bertanya kepadanya, “Apa yang membuat kamu akhirnya memutuskan untuk melangkah? Apakah keputusan itu muncul karena ada sesuatu yang mendesak?”
 
Ia menjawab, “Teman saya, yang ingin membuat film banyak bicara mengenai apa yang ia akan lakukan dan tujuan akhirnya. Banyak orang yang seperti itu: Masa depan mereka seperti fantasi yang bermain dalam pikiran mereka, namun beberapa dari mereka terlihat tidak mau atau tidak bisa meraih lebih dari fantasi mereka.
 
“Kemudian saya tahu bahwa saya harus melakukan tindakan yang berbeda. Semua orang dapat membicarakan permainan yang bagus, tapi saya menyadari – terlebih dalam hal karir pada sebuah media – tidak cukup hanya dengan menonjol di kelas dan mendapatkan nilai yang bagus, meskipun saya memastikan untuk mendapatkan hal tersebut. Namun jika Anda menunggu hingga lulus kuliah untuk memulai mendapatkan pengalaman dan membangun jaringan yang kuat, Anda tertinggal empat tahun kebelakang. Empat tahun adalah waktu yang lama di beberapa industri – banyak hal yang berubah dalam kurun waktu tersebut, maka segeralah mengambil tindakan selagi memiliki kesempatan untuk berkembang.

Terkadang saya bisa membuat orang menjadi gila dengan ide-ide saya. Saya tidak berbicara banyak mengenai apa yang saya inginkan untuk terjadi, namun apa yang bisa saya lakukan untuk membuatnya terjadi, sekarang.
Jika seseorang mengatakan ide tertentu dapat dilakukan dalam enam bulan, saya ingin menyelesaikan dalam tiga bulan. Bukannya saya ingin menempatkan diri saya atau orang lain di bawah tekanan lebih dari yang diperlukan.
 
Karena, seperti Sarah, saya menyadari bahwa idenya sangat unik : orang-orang akan sering memiliki ide yang sama atau mirip dengan ide yang Anda miliki. Siapa yang melakukan pertama kali akan menjadi faktor penentu di kemudian hari.
 
Mungkin Anda akan mendebat dengan berkata, “melakukan sesuatu dengan cepat dapat menaikan resiko melakukan kesalahan”. Hal tersebut adalah pendapat yang sah dan hal tersebut sangat penting untuk diperhatikan jika Anda membuat pesawat, mobil otomatis, atau menciptakan perawatan medis yang inovatif.
 
Namun demikian, menjadi lebih cepat tidak berarti harus mengorbankan kualitas. Dalam pengalaman saya, orang-orang kebanyakan mengukur terlalu tinggi waktu yang digunakan untuk menyelesaikan sesuatu. Banyak orang waspada dan mereka memastikan setiap detail adalah sempurna dan kemudian, mereka mengeceknya terus menerus… dan kemudian, mereka akan menunggu saat yang tepat – yang jarang datang ketika anda mengharapkannya.
 
Sarah bisa menunggu satu atau dua tahun dan berharap bahwa dia akan menjadi lebih yakin dan percaya diri karena ketika ia duduk di bangku kuliah ia sudah mempersiapkannya untuk hidup di industri media.

Dia memiliki koneksi dan mendapatkan pengalaman selama berada di bermacam tempat, termasuk didalamnya mencoba sesuatu yang baru. Dan dia pasti akan diminta untuk membaca sejumlah buku dan artikel untuk tugas dan ujiannya.
Seperti temannya yang menginspirasi, dia hanya bisa memfokuskan waktunya pada kuliahnya dan berharap hal tersebut cukup untuk menuju kepada pekerjaan impiannya.


Baca juga artikel ini dalam bahasa Inggris"Taking Bold Action Is What Brings Our Dreams To Life"


Impian tanpa tindakan adalah sia-sia

Teman Sarah, pembuat film yang menginspirasi, akhirnya bekerja di periklanan. Keahlian teknisnya yang luar biasa dan pengetahuannya tentang dunia periklanan membuatnya memiliki pekerjaan yang nyaman dan memiliki kehidupan yang layak.
 
Tentu saja, itu bukan hal yang buruk, dan itu mungkin membantunya membuat iklan hebat yang kreatif, berani, menghibur, dan menggoda. Mungkin dia lupa dengan mimpinya membuat film di layar lebar. Atau mungkin saja tidak.
 
Percakapan saya dengan Sarah membuat saya bertanya-tanya: Apa yang terjadi jika pembuat film melakukan apa yang dilakukan Sarah yang memaksimalkan peluangnya untuk membuktikan hasratnya dalam pembuatan film?
 
Bagaimana jika dia menyadari bahwa bakat saja tidak akan membawa kita kemana-mana? Bagaimana jika dia meluangkan waktu untuk terjun ke industri terlebih dahulu, atau datang ke acara networking, festival film amatir, atau memulai komunitas pembuat film?
 
Terlalu banyak "bagaimana-jika". Percakapan itu tidak membuatku merasa kasihan pada teman Sarah, seorang pembuat film sekaligus pembuat iklan
 
Sebagai gantinya, percakapan ini menaikan rasa hormat saya terhadap seseorang yang selalu bekerja melampaui keterbatasannya, dan menegaskan kembali kepercayaan saya bahwa ide tanpa tindakan adalah sia-sia.

Kesimpulan

Masa depan adalah milik kita.

Banyak orang membimbing, mendukung dan menawarkan bantuan dalam perjalanan hidup kita, namun faktor terbesarnya adalah bagaimana kita mengambil setiap pilihan dan tindakan. Melalui bagaimana kita menyadari dengan menunjukkan sisi terbaik diri kita hari ini akan menyediakan kesempatan yang terbaik pada hari esok.
 
Saat ini, disini, adalah tempat masa depan Anda dibentuk, dan apa yang anda lakukan – aktif atau pasif – akan menunjukkan bagaimana perjalanan anda berlanjut.
 
Bakat saja tidak akan cukup untuk merealisasikan ambisi kita. Untuk mewujudkan sebuah visi, kita harus memiliki mimpi dan tindakan nyata untuk mewujudkan mimpi, kita harus secara konsisten mengambil langkah dengan sengaja, dan dengan tekun sehingga akan  memimpin kita kepada karir dan kehidupan yang kita inginkan. Orang lain tidak akan bisa mengambil tindakan tersebut untuk kita.
 
Beberapa orang dapat memiliki semua yang mereka butuhkan dalam kehidupan untuk meraih kesuksesan, namun mereka meleset dari sasaran. Sedangkan yang lainnya berjuang dan bekerja keras untuk peluang yang luar biasa untuk membuat lebih dari apa yang dapat dibayangkan diri mereka sendiri.
 
Pada akhirnya, bukan apa yang Anda miliki atau apa yang Anda katakan yang penting.  Yang penting adalah apa yang anda lakukan dan apa yang anda miliki dan bagaimana besarnya keinginan Anda untuk sukseslah yang akan membuka jalan untuk merubah mimpi Anda menjadi kenyataan. Tindakan anda yang menentukan jalan sukses anda.

Tonton juga artikel berjudul "Pengalaman Magang di Malaysia" dibawah ini:


Share artikel ini

Kepemimpinan

Tags: Jadilah Seorang Pemimpin

Alt
Roshan adalah pendiri dan CEO dari Leaderonomics Group, kepala redaksi untuk Leaderonomics.com dan seorang yang menamakan dirinya sendiri dengan sebutan 'kuli'. Ia percaya bahwa semua orang bisa menjadi pemimpin dan dapat membuat lekukan di alam semesta dengan cara mereka masing-masing.

Mungkin Anda Juga Menyukai

Gambar Pria Rapi Sedang Merenung

Ketakutan Seorang CEO

Artikel ini Ditulis Oleh : Joseph Tan. Ketakutan Seorang CEO

May 17, 2023 4 Min Read

brilianto

3 Kunci Prinsip Kepemimpinan

Brillianto Rineksa, menguraikan 3 prinsip kepemimpinan yang diterapkan selama ini sebagai seorang yang menduduki posisi Sekjen ISRA. Prinsip pertama akan membantu seorang pemimpin sehingga tidak akan ditinggal oleh mereka yang dipimpinnya. Kepemimpinan kedepan bukan soal structural atau hirarki atas ke bawah, tetapi sebuah bentuk yang lebih nonformal bagaimana seseorang dapat menjadi pemimpin walaupun tidak memiliki sebuah posisi jabatan formal.

May 12, 2021 11 Min Video

Jadi Seorang Pembaca Leader's Digest