Ada baiknya kamu mendefinisikan ulang tentang proses pembuatan ide dan kreativitas.
Coba pikirkan, apakah menjadi kreatif tentang menghasilkan ide yang benar-benar baru, atau dapat pula kita mengembangkan sesuatu dari yang telah dibuat oleh orang lain?
Bagi saya, kreativitas adalah keduanya. Kreativitas dapat lahir dari berbagai macam bentuk. Daripada melabeli diri sendiri sebagai orang yang kurang kreatif, cobalah melakukan berbagai aktivitas lain yang dapat memperluas pola pikir dan menumbuhkan kreativitas serta ide-ide baru.
Sayangnya, kita sering kali meyakinkan diri sendiri kalau kita tidak kreatif. Kita pun mudah mengkategorikan orang-orang antara yang ‘kreatif’ dan ‘tidak kreatif’. Padahal, kita semua memiliki kapasitas untuk menjadi kreatif–hanya caranya saja yang berbeda bagi masing-masing individu.
Contohnya, kamu bisa menemukan ide dengan mengubah bentuk, menambah, atau mengurangi ide yang sudah ada. Ide-ide terbaik pun tidak selalu dimulai dari nol. Terkadang, perubahan kecil itulah yang dapat merubah ide biasa-biasa saja menjadi luar biasa.
4. Mengapresiasi Kerja Keras Diri
Melalui bukunya, psikolog Paul Bloom membahas tentang bagaimana manusia menghargai hal-hal yang melibatkan kerja keras dan usaha.
Paul menyinggung penelitian dari Duke University yang melibatkan 2 kelompok berbeda. Satu kelompok diberikan barang setengah jadi dan kelompok kedua diberikan barang jadi. Mereka kemudian diminta untuk menilai barang tersebut. Para peneliti menemukan bahwa nilai barang meningkat ketika partisipan merakitnya sendiri. Faktanya, mereka bersedia untuk membayar 63% lebih mahal atas barang yang mereka buat daripada kelompok yang menerima barang siap pakai.
Fenomena ini dikenal dengan sebutan ‘Ikea Effect’; mereka yang berhasil menyusun barang siap rakit (flatpack) akan tahu betapa puas rasanya dan betapa frustasinya jika tidak bisa merakitnya.
Baca juga: Belajar Bagaimana Cara untuk Belajar
5. Telusuri Apa yang Asing dan Berbeda
Sebuah studi baru-baru ini dari Harvard University menemukan bahwa orang-orang yang lebih handal dalam pekerjaan kreatif kemungkinan besar memiliki hobi dan prestasi dalam bidang yang sama.
Pada studi tersebut, partisipan diminta untuk menyelesaikan tes ‘berpikir divergen’. Tes ini melibatkan partisipannya untuk memikirkan kegunaan baru dan tidak biasa dari benda sehari-hari. Studi ini juga mengidentifikasi berbagai area otak yang digunakan dalam aktivitas kreatif dan menyimpulkan bahwa “otak kreatif ‘terhubung’ secara berbeda dan orang-orang kreatif lebih mampu menggunakan sistem otak yang biasanya tidak bekerja sama”.
Maka dari itu, coba melakukan hobi atau kegiatan yang jauh berbeda dari pekerjaanmu sehari-hari. Hal ini mampu mengaktivasi berbagai area otak dan menciptakan jalur serta kemampuan saraf baru.
Berkaitan dengan hal tersebut, bacalah secara luas. Jika kamu hanya membaca dari satu genre, kamu hanya mempersempit sudut pandangmu. Bacalah berbagai jenis bacaan agar wawasanmu datang dari berbagai sumber. Seiring waktu berlalu, kamu akan menyadari bahwa ketidaktahuan akan membawamu ke berbagai ide cemerlang.
Baca juga: Stres Bekerja? Ini 5 Tips Jaga Work-Life Balance
6.Ciptakan Suasana Baru