Mari kita telusuri berbagai tahapan kreativitas sehingga anda memahami lebih jelas tentang sifat aslinya sebagai aset yang kuat. Pada tahun 1926, Graham Wallas menjadi orang pertama yang menciptakan konsep tahapan kreativitas. Hal ini pun diiringi oleh pemaknaan lain mengenai konsep tersebut. Beberapa teori lain menyimpulkan tahapan kreativitas terdiri dari 4, 5, hingga 6 tahapan. Namun, pada dasarnya tidak ada yang berubah dari konsep yang dicetus oleh Graham Wallas.
Pada bukunya yang berjudul The Art of Thought (1926), Graham Wallas mengusulkan salah satu model pertama dari tahapan kreativitas. Hal tersebut terdiri dari 4 tahapan yang terdiri dari persiapan (preparation), inkubasi (incubation), iluminasi/pencerahan (illumination), dan implementasi (implementation). Teori 1920-an ini kemudian sering kali dikutip oleh para desainer profesional dan akademisi ilmu kreatif.
Baca juga: 8 Kegiatan yang Ampuh Mendorong Kreativitas
Lalu, apa saja 4 tahapan kreativitas menurut Graham Wallas?
1. Persiapan: tahap pertama ini adalah tentang mengumpulkan informasi. Ini adalah tahap di mana anda melakukan riset dan ‘berempati’ dalam rangka mendefinisikan sebuah masalah dan kebutuhan klien anda. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa ide kreatif muncul saja dengan sendirinya, namun nyatanya ide kreatif selalu menjadi solusi terhadap suatu masalah atau kebutuhan. Pada tahapan ini, anda juga melakukan brainstorming untuk memikirkan secara keseluruhan mengenai ide tersebut. Anda mendorong pikiran untuk lebih memahami masalah desain, ide, dan ruang desain anda.
2. Inkubasi: pada tahap ini, anda berhenti sejenak dan membiarkan pikiran anda merenungkan dan menyelesaikan masalah tersebut. Pikiran anda seakan-akan dituntun untuk terbuka pada ide apapun yang terbesit dalam pikiran - seperti ketika sedang mencuci piring atau jalan santai. Anda membiarkan otak menerima berbagai macam ide - bahkan yang tampaknya gila sekalipun.
3. Iluminasi: tahap ini pada dasarnya merupakan momen “eruka!” atau “aha!” anda. Namun, fakta bahwa iluminasi memiliki suatu tahapannya sendiri menunjukkan bahwa tahap ini bukanlah proses yang instan. Tahap ketiga ini adalah apa yang kebanyakan orang pikir sebagai karakteristik klasik dari seseorang yang kreatif, tapi nyatanya kreativitas adalah proses di mana orang yang tampaknya tidak kreatif pun dapat belajar untuk mengelola dan mengembangkan suatu ide.
4. Implementasi: pada tahap terakhir ini, anda mengutuhkan sebuah solusi. Anda mengevaluasi, menganalisis, dan mengembangkan ide yang muncul. Kemudian, anda ‘memoles’ ide tersebut dengan menguji prototipe yang ada untuk mengetahui feedback hingga persetujuan dari klien.
Sumber artikel dari: What are the Stages of Creativity?