Mahasiswa, Ini 4 Tips Mencari Tempat Magang Anti Zonk

Biasanya mahasiswa paling antusias kalau sudah mendekati liburan semester. Lumayan kan, punya waktu beberapa bulan bebas dari tugas perkuliahan dan tuntutan organisasi? Tapi, zaman sudah semakin kompetitif. Tidak sedikit mahasiswa yang memanfaatkan waktu liburnya untuk magang. Bahkan, mereka yang belum dijadwalkan magang oleh kampus sekalipun.

Pada dasarnya, program magang merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami bagaimana dunia profesional bekerja. Kamu akan didampingi seorang mentor yang akan mengajarimu dari A-Z.

Tentunya banyak manfaat yang diperoleh dari magang. Tidak hanya berupa keterampilan, tapi kamu juga dapat berkembang sebagai individu.

Sayangnya, tidak semua perusahaan mengelola program magangnya dengan baik. Perusahaan seperti itu memberikan beban kerja kepada anak magang layaknya mereka karyawan tetap. Sebaliknya, ada pun perusahaan yang mempekerjakan anak magang hanya untuk membuat teh atau photocopy dokumen. Hal-hal inilah yang harus kamu hindari.

Nah, berikut 5 tips mencari tempat magang yang tepat.

Pahami kegiatan selama magang

Mahasiswa ikut program magang itu bukan hanya untuk photocopy dokumen. Sebagai anak magang, seharusnya kamu terekspos pada peluang dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan atau instansi.

Idealnya, kamu terlibat dengan beberapa proyek yang relevan dengan divisimu. Ini adalah kesempatan untuk menerapkan ilmu yang telah kamu pelajari di bangku kuliah. Selain itu, jangan ragu untuk memberitahu mentormu jika ada pekerjaan yang spesifik ingin kamu pelajari.

Tanyakan pengalaman senior atau temanmu yang telah mengikuti program magang di perusahaan atau instansi yang kamu minati. Gunakan kesempatan bertanya saat wawancara dengan HRD atau user untuk memperjelas lingkup pekerjaanmu selama program magang berlangsung:

• Apa yang akan menjadi 3 prioritas utama saya pada program magang ini?

• Apa tantangan yang harus saya hadapi di posisi ini?

• Siapa saja pihak-pihak yang akan bekerja sama dengan saya?

Kesempatan untuk menjadi karyawan tetap

Menurut survei yang dilakukan South Carolina State University Career Centre, 90% perusahaan merekrut anak magang sebagai karyawan tetap setelah mereka lulus kuliah.

Nyatanya, mempekerjakan anak magang mengurangi opportunity cost karena mereka telah beradaptasi dengan cara kerja dan kultur perusahaan.

Carilah perusahaan atau instansi yang membuka peluang bagi anak magang untuk menjadi karyawan tetap. Ini bisa menjadi kesempatanmu untuk lanjut kerja dalam jangka panjang.

Pilih bidang magang yang sesuai

Bagi banyak mahasiswa, magang adalah kesempatan untuk memperindah CV. Pastikan kamu mengetahui apa yang ingin kamu lakukan setelah lulus kuliah. Jadi, kamu bisa mencari ‘bekal’ pengalaman sebanyak-banyaknya sesuai dengan bidang yang ingin kamu tekuni secara profesional.

Namun, tidak masalah jika kamu masih ingin mengeksplor berbagai bidang. Manfaatkan privilese sebagai seorang mahasiswa. Kamu bebas mengikuti kegiatan apapun selama ada waktunya. Pasalnya, kesesuaian bidang tidak hanya terbatas pada jurusan - namun juga minat bakat seperti menulis artikel ilmiah, programming, fasih bahasa asing, dan masih banyak lagi.

Pilih jenis perusahaan atau instansi

Hal lain yang perlu kamu pertimbangkan adalah jenis organisasi yang kamu tuju. Misal, kamu ingin magang di perusahaan multinasional, startup, atau instansi pemerintah?

Tiap organisasi tentunya memiliki peluang belajar dan manfaat yang berbeda-beda. Tinggal bagaimana kamu menyesuaikannya dengan target yang ingin kamu capai. Contohnya, magang di perusahaan multinasional akan memberikan kredibilitas dan prestise pada CV-mu. Di sisi lain, kamu memiliki kesempatan untuk berinovasi lebih besar di startup.

Sebagai anak magang, tugasmu adalah belajar. Maka dari itu, manfaatkan kesempatan yang kamu punya - di mana pun itu. Berusahalah untuk berkontribusi sebaik-baiknya dan berkaca pada masukan yang diberikan oleh mentormu nanti.

Good luck!