Merubah Cerita Menjadi Konversi bagi Bisnis B2B

Feb 26, 2025 3 Min Read
Dua partner bisnis berjabat tangan.
Sumber:

vectorjuice dari Freepik.com

Bagaimana cara mengubah storytelling menjadi strategi marketing yang efektif dalam bisnis B2B?
Banyak perusahaan B2B masih berfokus pada angka dan data, padahal storytelling bisa menjadi kunci utama dalam meningkatkan konversi bisnis.

Menurut Seth Godin, seorang pakar pemasaran:

“People do not buy goods and services. People buy relations, stories, and magic.”
Pelanggan tidak hanya membeli produk atau fitur-fiturnya, tetapi mereka membeli:

  • Ikatan emosional antara brand dan pelanggan
  • Story yang menginspirasi dari bisnis tersebut
  • Pengalaman positif pelanggan yang menciptakan loyalitas

Pernyataan ini diperkuat oleh Prof. Gerald Zaltman dari Harvard Business School, yang menyatakan bahwa:

“95 percent of our purchase decision making takes place in the subconscious mind.”
Artinya, keputusan pembelian pelanggan 95% dipengaruhi oleh pikiran bawah sadar, bukan sekadar logika dan angka.

Inilah alasan mengapa storytelling dalam strategi marketing tetap menjadi pendekatan yang sangat efektif dalam bisnis B2B maupun B2C.

Baca Juga: Tingkatkan Permainan Pemasaran B2B Anda: 5 Strategi yang Mendorong Hasil

Perbedaan Storytelling dalam Bisnis B2B dan B2C

Baik B2B (Business-to-Business) maupun B2C (Business-to-Consumer) membutuhkan storytelling untuk memengaruhi keputusan pelanggan. Namun, pendekatannya berbeda:

  • B2C lebih emosional dan berfokus pada pengalaman pribadi pelanggan.
  • B2B lebih berbasis data, angka, dan membutuhkan pendekatan yang lebih ilmiah.

Dalam dunia bisnis B2B, calon pelanggan lebih mempertimbangkan keandalan, kredibilitas, dan manfaat jangka panjang dibandingkan sekadar emosi.

Untuk itu, strategi marketing dalam inbound marketing perlu disusun secara matang agar storytelling yang digunakan dapat menghasilkan konversi bisnis yang lebih tinggi.

Strategi Marketing untuk Storytelling dalam Bisnis B2B

Flat design

Freepik dari Freepik.com

1. Terapkan Thought Leadership

Untuk menarik pelanggan B2B, bangun persepsi bahwa bisnis Anda adalah yang terbaik di industrinya. Calon pelanggan akan lebih percaya pada perusahaan yang dianggap sebagai pemimpin industri. Cara membangun kepercayaan ini adalah melalui:

Endorsement dari Pakar
Dapatkan pengakuan dari para ekspert, pemimpin industri, atau tokoh berpengaruh yang memiliki authority di bidang ini.
Manfaatkan ulasan, rekomendasi, dan testimoni dari pelanggan bisnis ternama.

Credentials dan Portofolio Klien
Tampilkan daftar klien besar yang telah bekerja sama dengan bisnis Anda.
Jangan hanya menampilkan logo mereka di situs web atau proposal, tetapi angkat cerita sukses mereka dalam bentuk case study.

Storytelling yang kuat dalam strategi marketing bisnis B2B dapat meningkatkan konversi bisnis, karena calon pelanggan lebih mudah percaya jika mereka melihat contoh sukses dari bisnis lain yang menghadapi tantangan serupa.

2. Bangun Study Case Library

Case study adalah bentuk storytelling ilmiah dalam inbound marketing yang menggambarkan pengalaman klien yang pernah bekerja sama dengan bisnis Anda.

  • Kumpulkan berbagai case study dari klien sebelumnya.
  • Tampilkan permasalahan yang dihadapi, solusi yang diberikan, serta hasilnya.

Klien potensial lebih mudah percaya jika mereka melihat contoh sukses dari bisnis lain yang menghadapi tantangan serupa. Semakin banyak case study yang Anda miliki, semakin kuat strategi marketing Anda dalam membangun kepercayaan pelanggan.

3. Bangun Engagement dengan Pelanggan

Salah satu kesalahan umum bisnis B2B adalah hanya berkomunikasi dengan pelanggan ketika ingin menawarkan produk atau jasa.

Solusi:

  • Buat Brand Community → Bangun komunitas bisnis tempat pelanggan bisa berbagi wawasan dan pengalaman.
  • Adakan Expert Forum → Sediakan forum diskusi dengan para ahli di industri Anda.
  • Libatkan Pelanggan sebagai Pembicara → Ini memberikan rasa penghargaan kepada mereka sekaligus meningkatkan kredibilitas bisnis Anda.

Dengan pendekatan ini, hubungan bisnis Anda dengan pelanggan menjadi lebih kuat, sehingga saat Anda menawarkan produk, peluang konversi bisnis akan lebih tinggi.

Kesimpulan

Storytelling marketing sangat penting dalam strategi marketing bisnis B2B. Keputusan pembelian dalam B2B lebih berbasis kredibilitas dan bukti nyata, bukan hanya emosi seperti dalam B2C. Gunakan thought leadership, case study, dan engagement komunitas untuk membangun kepercayaan dan meningkatkan konversi bisnis.

Artikel ini diterbitkan dari akun LinkedIn milik Saiful Islam.

Share artikel ini

Bisnis

Tags: Konsultasi

Alt

Saiful Islam adalah seorang Trainer dengan latar belakang Teknik Elektro, Elektronika, dan Komunikasi dari Universitas Brawijaya. Ia berpengalaman di bidang teknologi dan pemasaran, khususnya dalam strategi pemasaran B2B.

Dengan keahlian dalam pemecahan masalah dan pelatihan korporat, ia berkomitmen membantu organisasi berkembang di era digital.

Alt

Mungkin Anda Juga Menyukai

kerja

7 Persiapan Sebelum Terjun ke Dunia Bisnis

Dunia bisnis merupakan salah satu jalan karir yang diimpikan banyak orang. Selain karena kebutuhan finansial, keberhasilan di dunia bisnis juga bisa menaikkan gengsi seseorang. Namun tak dapat kita pungkiri bahwa, untuk sukses di dunia bisnis bukanlah perkara yang mudah. Pendidikan formal juga tidak bisa menjamin kesuksesan dalam dunia bisnis.

Sep 03, 2021 1 Min Read

Alt

Bagaimana Mengubah Bencana Menjadi Berkat

Lam Kee Hing, sebagai seorang penulis dan juga orang yang banyak berkecimpung di dunia kepemimpinan, berkisah tentang kisahnya saat tertarik menulis buku. Di akhir wawancara ini ada nasehat yang sangat baik bagi mereka yang ada keinginan untuk menulis buku.

May 19, 2021 9 Min Video

Jadi Seorang Pembaca Leader's Digest