Apakah Anda Memegang Kendali Proaktif?

Nov 04, 2020 2 Min Read
Proaktif
Bergeraklah menjadi orang yang proaktif bukan orang yang suka menunda

Hidup Anda bukan hanya "kebetulan".  Apakah itu benar? Bagi banyak orang, hidup berlalu begitu saja dan kita adalah "korban" dari peristiwa, keadaan, dan situasi. Teman saya negosiator penyanderaan FBI, George Kolhrieser, menggambarkan situasi "tak berdaya" ini sebagai "sandera".

Yang benar adalah bahwa hidup Anda dirancang secara cermat oleh diri Anda sendiri. Ya, Anda membacanya dengan benar - Anda! Setiap keputusan dan pilihan yang Anda buat adalah milik Anda. Setiap saat, setiap situasi, memberikan pilihan baru. Dan pilihan yang Anda buat menentukan hidup Anda.

Beberapa tahun yang lalu, seseorang mendatangi saya dan menyesali keadaan hidupnya dan betapa “tidak beruntungnya” dia. Semua keadaan buruk menimpanya. Setelah lama dia mengeluh, saya memutuskan untuk membantu orang ini. Jadi, saya memintanya menuliskan hal-hal penting yang telah dia lakukan sehari sebelumnya. Hari-hari biasa yang berlangsung seperti ini:

"Saya bangun dan tahu saya harus menyelesaikan banyak hal. Jadi, saya memasang alarm untuk memastikan saya bangun tepat waktu. Tapi ketika alarm berbunyi, saya hanya perlu menekan snooze karena saya masih merasa sedikit lelah."

“Saya tahu bahwa jika saya tidur sedikit lebih lama, kelelahan saya akan berkurang dan saya akan jauh lebih produktif. Jadi, saya tertidur dan tiba-tiba menyadari jika jarum jam sudah menunjukan di angka 10 pagi. Saya segera bangun dan tahu saya harus bergegas karena saya memiliki hari yang panjang dengan banyak hal yang harus diselesaikan.”

“Saya segera menyiapkan sarapan, dengan menggoreng telur. Saya baru saja akan menggoreng telur dan menyadari bahwa saya tidak punya minyak goreng. Jadi, saya segera bergegas ke toko untuk membeli minyak. Saya tahu saya butuh sarapan yang baik agar saya bisa produktif. Tapi karena sudah hampir jam 10:45, saya memutuskan untuk sarapan di luar. Lalu saya bergegas kembali untuk menyelesaikan pekerjaanku.”

“Tapi itu sudah hampir siang saat saya kembali. Saya memutuskan untuk masak makanan siang agar saya tidak terganggu setelah mulai bekerja. Pada jam 1 siang, saya sudah membersihkan dapur dan makan siang sudah siap. Saya memutuskan untuk langsung bekerja.”
"Dalam 10 menit, teman saya menelepon saya dan mulai bercerita tentang beberapa gosip menarik. Tidak ingin bersikap kasar, saya mendengarkannya tetapi panggilan itu berlangsung lebih dari satu jam. Saya memutuskan untuk makan siang dulu. Dan saya pikir mungkin saya bisa menonton TV dengan makan siang saya.”

"Tanpa saya sadari, waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore. Saya tahu saya harus menyelesaikan pekerjaan saya. Jadi sekali lagi, saya mulai mengerjakannya tetapi beberapa teman datang ke rumah dan meminta saya untuk bergabung dengan mereka untuk minum. Saya memutuskan untuk bergabung dengan mereka dan mungkin makan malam juga (yang akan menghemat waktu saya).”

"Setelah makan malam, saya kembali ke rumah pada jam 9 malam dan cukup lelah setelah melalui hari yang panjang. Tapi saya tahu saya harus menyelesaikan pekerjaan saya, jadi saya pergi ke komputer untuk mulai bekerja. Tapi saya melihat email dan mulai menjawabnya. Beberapa di antaranya memiliki tautan ke video YouTube yang bagus.”

"Sebelum saya menyadarinya,  hari sudah hampir tengah malam dan saya sangat lelah. Saya memutuskan bahwa saya akan bangun besok serta memastikan semuanya selesai. Saya bertekad untuk menyelesaikan semuanya.”

Ketika saya mendengar ceritanya (dan cerita ini cukup umum), saya bertanya kepada pria itu, "mengapa Anda pikir Anda belum mencapai banyak sejauh ini" dan dia menjawab lagi, "Saya benar-benar tidak beruntung. Saya tidak pernah mendapatkan istirahat seperti orang lain”.

Saya hanya bisa tersenyum dan menghela nafas. Tetapi semakin banyak orang yang saya minta untuk menulis kalender mereka, semakin saya menganggap hal ini sebagai cerita yang cukup umum - kita suka menunda-nunda dan tidak pernah membuat pilihan sulit yang memungkinkan kita untuk berhasil.

Memilih untuk melewatkan film daripada menyelesaikan pekerjaan, atau memilih untuk tidak makan junk food agar sehat adalah pilihan yang jarang kita  buat. Dan kita bisa memilih untuk proaktif. Sebenarnya kita bisa memilih untuk menghilangkan segala bentuk penundaan dari hidup kita.

Baca juga artikel berjudul "Kebiasaan yang Dilakukan Para Perempuan Sukses"

MENJADI PROAKTIF

Menjadi proaktif adalah tentang mengambil tanggung jawab untuk hidup Anda. Anda tidak bisa terus-menerus menyalahkan atasan Anda atau orang lain. Orang proaktif menyadari bahwa mereka "mampu merespons". Mereka tidak menyalahkan peristiwa, keadaan, atau orang lain atas perilaku mereka. Mereka tahu bahwa merekalah yang memilih perilaku mereka.

Sebaliknya, orang reaktif sering dipengaruhi oleh rangsangan eksternal. Mereka lupa bahwa mereka memiliki kekuatan untuk memilih tanggapan mereka. Orang yang proaktif juga cenderung memiliki bahasa yang positif. Mereka menggunakan kata-kata seperti "Saya bisa", dan "Saya akan" sementara orang reaktif cenderung menggunakan bahasa seperti "Saya harus", "jika saja" dan "Saya harap". Orang proaktif tidak pernah khawatir tentang kondisi di mana mereka memiliki sedikit atau tanpa kendali. Mereka fokus pada bidang yang dapat mereka ubah dan pengaruhi. Apakah Anda orang yang proaktif atau reaktif? Jawab pertanyaan di bawah ini untuk menentukan siapa Anda:

  1. Apakah Anda bereaksi terhadap peristiwa di sekitar Anda atau Anda mengambil inisiatif untuk mempersiapkan, berpartisipasi atau mengambil kendali?
  2. Apakah Anda menyalahkan orang lain ketika terjadi kesalahan atau Anda mencari tahu bagaimana Anda berkontribusi terhadap masalah tersebut dan pelajaran apa yang dapat Anda pelajari dari kesalahan tersebut?
  3. Apakah Anda membuat keputusan hanya ketika Anda harus atau apakah Anda secara proaktif membuat keputusan sehari-hari yang membantu Anda mencapai kesuksesan jangka panjang?
  4. Apakah Anda hanya duduk menunggu sesuatu terjadi atau Anda secara proaktif memutuskan untuk melakukan perubahan bahkan ketika semuanya berjalan dengan baik?
  5. Apakah Anda terus-menerus memiliki alasan seperti tidak punya waktu untuk berolahraga atau menyelesaikan pekerjaan Anda atau apakah Anda secara proaktif mengeksplorasi bagaimana Anda dapat meluangkan waktu untuk hal-hal ini?


Alt

Sumber: Andrea Piacquadio dari Pexels

"Jadilah Proaktif"


Adalah kebiasaan No.1 dari 7 Kebiasaan Orang Paling Efektif di Stephen Covey. Covey percaya menjadi proaktif berarti mengambil kendali secara sadar atas hidup Anda, menetapkan tujuan, dan bekerja untuk mencapainya. Alih-alih bereaksi terhadap sesuatu dan menunggu kesempatan, Anda memilih untuk keluar dan menciptakan sesuatu dan peluang Anda sendiri.

Menurut Covey, ada kesenjangan antara dorongan dan respons, dan di dalam celah ini terletak pilihan untuk respons proaktif. Di dalam celah ini ada empat karunia khusus bagi manusia:

  • Kesadaran diri - Pemahaman bahwa Anda memiliki pilihan. Jika seseorang melecehkan Anda, Anda dapat memilih untuk menghina mereka kembali. Jika Anda ditawari beberapa makanan cepat saji, Anda dapat memilih untuk tidak menerimanya atau memakannya.
  • Nurani - Kemampuan untuk berkonsultasi dengan hati nurani Anda untuk membuat keputusan yang tepat bagi diri Anda sendiri berdasarkan prinsip dan keyakinan inti Anda.
  • Imajinasi kreatif - Kemampuan untuk membayangkan tanggapan lain. Dengan menggunakan pikiran Anda, Anda secara mental dapat menghasilkan pilihan alternatif.
  • Memiliki Kemauan Menjadi Independen - Anda tidak harus mengikuti harapan orang lain tetapi memiliki kebebasan untuk memilih reaksi unik Anda sendiri.

LANGKAH-LANGKAH MENJADI PROAKTIF

Jadi, bagaimana Anda menjadi lebih proaktif dalam segala hal yang Anda lakukan? Chrissy Scivicque, seorang ahli karir dan pelatih, mengklaim ada 5P untuk kesuksesan proaktif. Menurutnya, ini akan membantu Anda menjadi efektif di tempat kerja:

  1. (Predict) Predict - Kembangkan pandangan jauh ke depan. Belajarlah untuk mengantisipasi masalah dan kejadian. Pahami cara kerjanya - pola alami, rutinitas, dan siklus yang ada dalam bisnis Anda. Jangan pernah berpuas diri. Jangan pernah berharap masa lalu menjadi prediktor yang akurat untuk masa depan.
  2. (Plan) Rencana - Rencana orang proaktif untuk masa depan. Tulis rencana Anda. Ini adalah kunci untuk memastikan rencana Anda berjalan dan selesai
  3. (Prevent) Mencegah-Orang secara proaktif mengantisipasi potensi hambatan (seperti merasa lelah, teman memanggil Anda untuk minum, dll) dan menemukan cara untuk mengatasinya sebelum hambatan tersebut berubah menjadi masalah besar yang menghambat kemajuan Anda. Tuliskan rencana Anda untuk mengatasi hambatan-hambatan utama ini (yaitu jika seorang teman memanggil saya untuk minum, saya akan mengatakan saya akan datang setelah saya selesai) hal mana dapat mencegah Anda bertindak untuk selesaikan sesuatu yang perlu.
  4. (Participate) Berpartisipasi - Jangan sekali-kali mengamati. Terlibatlah dan ambil inisiatif. Selalu menjadi bagian dari solusi dan bukannya masalah.
  5. (Perform) Melaksanakan - Menjadi proaktif berarti mengambil tindakan yang tepat waktu dan efektif. Ambil kepemilikan atas kinerja Anda dan bertanggungjawab atas diri Anda.


KESIMPULAN  AKHIR

Proaktif hanya bertanggung jawab atas hidup kita sendiri. Ingat, perilaku kita adalah fungsi dari keputusan kita, bukan kondisi kita. Apakah Anda orang yang proaktif? Atau apakah Anda masih menjadi "sandera" yang dipaksa untuk reaktif terhadap keadaan, situasi, dan orang? Anda dapat memutuskan hari ini untuk memilih menjadi proaktif. Hanya sebuah pilihan!

Tonton video berjudul "[7 HABITS] 1- Jadilah PROAKTIF" dibawah ini :




Share artikel ini

Kepemimpinan

Tags: Jadilah Seorang Pemimpin

Alt

Roshan is the Founder and “Kuli” of the Leaderonomics Group of companies. He believes that everyone can be a leader and "make a dent in the universe," in their own special ways. He is featured on TV, radio and numerous publications sharing the Science of Building Leaders and on leadership development. Follow him at www.roshanthiran.com

Mungkin Anda Juga Menyukai

Gambar Dua Wanita Paruh Baya Sedang Berdiskusi

Transisi Dari Kekayaan Intelektual ke Keabadian Inovasi

Artikel ini Ditulis Oleh : Dzuleira Abu Bakar. Transisi Dari Kekayaan Intelektual ke Keabadian Inovasi

May 25, 2023 5 Min Read

Leadernomics Indonesia

Kepemimpinan Yang Seimbang

May 22, 2023 25 Min Video

Jadi Seorang Pembaca Leader's Digest