Di era yang serba canggih dan penuh dengan inovasi ini, kita tidak bisa pungkiri bahwa keragaman generasi di tempat kerja itu sudah menjadi hal yang lumrah. Dari baby boomers yang berpengalaman, generasi X yang stabil, millennials yang dinamis, hingga generasi Z yang super kreatif, semuanya berkumpul dalam satu wadah yang kita sebut kesatuan unit kerja. Nah, gimana caranya agar semua generasi ini bisa kerja sama dengan asik dan produktif?
1. Komunikasi
Pertama-tama, kita harus paham nih, bahwa tiap generasi memiliki cara kerja, ekspektasi, dan motivasi yang beda-beda. Jadi, kunci utamanya adalah komunikasi. Harus ada usaha untuk mengerti satu sama lain dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertukaran ide tanpa ada yang merasa diabaikan. Menurut Deloitte Insights, hanya 6% dari para pemimpin yang merasa sangat siap untuk memimpin tenaga kerja multi generasi. Ini menunjukkan pentingnya membangun pemahaman antargenerasi untuk menciptakan sinergi yang efektif.
2. Fleksibilitas
Kedua, fleksibilitas itu penting banget. Dengan adanya kebijakan kerja yang fleksibel, seperti jam kerja yang bisa disesuaikan atau opsi kerja dari rumah, kita bisa memberikan kesempatan untuk semua generasi dalam menunjukkan performa terbaik mereka sesuai dengan kondisi masing-masing. Harvard Business Review menekankan bahwa tiap generasi memiliki cara pandang yang unik terhadap tanggung jawab pekerjaan, dan berbagi perspektif ini dapat menghadirkan berbagai pengetahuan dan kemampuan untuk mendukung inovasi.
3. Pengembangan Diri
Ketiga, jangan lupa soal pengembangan diri. Setiap generasi harus diberikan kesempatan untuk belajar dan berkembang. Misalnya, adakan workshop atau training yang bisa membantu mereka meningkatkan keterampilan atau beradaptasi dengan teknologi terbaru. AIHR menyarankan bahwa peluang belajar dan mentoring yang lebih banyak dalam tim yang beragam usia dapat meningkatkan interaksi dan pembelajaran dari wawasan satu sama lain.
4. Apresiasi
Dan yang terakhir, apresiasi. Setiap kontribusi, tidak peduli dari generasi mana, harus dihargai. Ini bisa menjadi pemicu motivasi yang kuat untuk tim dalam berinovasi dan berkontribusi. Menurut sebuah laporan oleh Deloitte, 70% organisasi mengatakan bahwa memimpin tenaga kerja multi generasi itu penting atau sangat penting untuk kesuksesan mereka dalam 12-18 bulan ke depan, tapi hanya 10% yang mengatakan mereka sangat siap untuk menghadapi tren ini.
Dengan membangun ekosistem budaya kerja yang sinergi antar generasi, kita bisa menciptakan suasana kerja yang kondusif dan ideal. Bisa mengakomodir berbagai kondisi dan meningkatkan potensi peningkatan kinerja. Bayangkan saja, kalau semua generasi bisa kerja sama dengan harmonis, pasti kerjaan menjadi asik dan hasilnya juga lebih maksimal. Kita bisa menciptakan budaya kerja yang dinamis, yang terus bergerak dan berkembang mengikuti zaman.
Jadi, yuk kita mulai dari sekarang, bangun komunikasi yang baik, jaga fleksibilitas, dorong pengembangan diri, dan selalu hargai kontribusi setiap individu. Dengan begitu, kita bisa menciptakan ekosistem kerja yang bukan cuma produktif, tapi juga merangkul sesama dan menyenangkan. Let’s make it happen, guys!
Artikel ini diterbitkan dari akun LinkedIn milik Setiya Joko Santosa.