Seni dari Prioritas Dan Mengapa itu Penting?

Oct 12, 2021 2 Min Read
Prioritas
Sumber:mohamed Hassan dari Pixabay.com

Istilah ‘Kerja Pintar’ saat ini sedang berdengung di sekitar kita. Setiap buku pengembangan diri yang terlaris menekankan pentingnya untuk bekerja dengan cerdas, tetapi banyak dari kita sepertinya bingung dengan apa yang sebenarnya tersirat. Bagi saya, langkah pertama dari bekerja dengan cerdas adalah untuk belajar bagaimana untuk menetapkan prioritas. Jika Anda ingin untuk mengambil alih sesuatu, pelajari bagaimana cara untuk memprioritas. Mungkin itulah mengapa mereka berkata, “Semua itu adalah tentang prioritas”. Karena memang seperti itu. Lagipula, ketika sesuatu itu adalah hal yang penting bagi Anda, Anda akan mencari waktu dari jadwal Anda bagaimana pun caranya.

Jadi, apakah seni dalam prioritas bisa membantu dalam tempat kerja Anda?

Tentu saja bisa, karena prioritas adalah sebuah stimulan yang menjaga kita tetap sadar. Itu adalah pengingat kita atas sesuatu yang perlu dicapai. Prioritas seperti dosis ke otak yang membuat Anda tetap aktif sampai tujuan itu tercapai. Mencapai sesuatu menjadi kenyataan. Bekerja menjadi lebih bersemangat dan beberapa hal menjadi lebih mudah dikerjakan. Dan, bagian terbaik adalah orang itu merasa untuk bisa mengendalikan rutinitas dan kehidupannya.

Jadi, memang benar semua itu adalah tentang meyakinkan pikiran Anda bahwa pekerjaan tertentu memerlukan perhatian. Dan, itu penting. Itulah mengapa seni dari memprioritas sangat penting bagi setiap Anda untuk menemukan diri Anda menavigasi di dalam labirin yang penuh dengan tanggung jawab yang belum terpenuhi.

Prioritas: menciptakan rasa perhatian, bukan stress


Prioritas menipu pikiran Anda untuk menjadi disiplin, dimana menciptakan rasa urgensi atau bisa dibilang sebagai rasa perhatian. Tetapi, mari untuk tidak menghubungkan istilah ‘perhatian’ dengan ‘tekanan’. Keduanya adalah hal yang sepenuhnya berbeda. Perhatian adalah istilah yang positif; jika Anda tidak perhatian tentang sesuatu, Anda bahkan tidak akan melakukannya. Di sisi lain, tekanan akan mengurangi produktivitas Anda. Ketika Anda tidak perhatian dan tidak tertekan, Anda menjadi ceroboh dan membuat Anda menjadi pemalas. Dan, sebagian besar waktu kita terlalu tertekan atau terlalu ceroboh sampai setengah hari berlalu, dan kita mulai menjadi gila. Kedua hal itu adalah hal yang tidak baik.

Baca juga! Semua Orang Adalah Pemimpin

Ketika Anda memprioritaskan sesuatu, Anda merasa perhatian, dimana merupakan hal yang baik. Anda tidak perlu menghabiskan banyak waktu Anda melakukan satu hal saja, sementara yang lainnya dibatalkan dan membuat sekumpulan tugas yang tidak terselesaikan. Memprioritaskan membangun pondasi untuk disiplin diri. Menciptakan rasa perhatian. Tetapi pertanyaannya adlaah bagaimana cara untuk memprioritaskan sesuatu ? Bagaimana kita tau mana tugas yang perlu diprioritaskan dibanding yang lain?

Berikut adalah beberapa saran yang dapat membantu Anda:

Urutkan tugas berdasarkan relevansi

Anda mungkin tergoda untuk melakukan apa yang paling mudah dilakukan atau apa yang secara pribadi ingin Anda lakukan. Tetapi tidak begitu caranya, Untuk membuat daftar hal yang akan dikerjakan berdasarkan prioritas tertinggi adalah dengan menentukan faktor relevansinya.  Apa yang paling penting saat ini? Pikirkan kembali semua tugas yang perlu Anda kerjakan dalam sehari. Lakukan itu sesuai dengan relevansi mereka dalam konteks dengan faktor waktu.

Menentukan estimasi waktu untuk setiap tugas

Bergantung pada jumlah tugas yang perlu Anda kerjakan dalam sehari, alokasikan jumlah waktu yang sesuai untuk setiap tugas. Coba untuk menyelesaikan tugasnya dalam waktu yang sudah ditentukan. Janga khawatir jika Anda tidak dapat melakukannya dalam waktu yang ditentukan. Tujuannya adalah untuk setidaknya memberikan Anda rasa kedisiplinan dibandingkan hanya melakukan sesuatu secara acak dan tidak teratur.

Menentukan waktu yang paling produktif untuk tugas yang paling penting

Setiap orang memiliki jam kerja ideal yang berbeda. Ada saatnya ketika Anda dapat mengerjakan sesuatu tanpa usaha yang lebih. Dan ada saatnya ketika Anda sepertinya melakukan sesuatu yang kecil dan perlu waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Itu adalah karena terkadang fokus Anda sangat tinggi dan di waktu yang lain Anda tidak fokus sama sekali. Cari tau kapan waktu Anda yang paling produktif dalam satu hari. Jika Anda merasa waktu pagi adalah ketika konsentrasi Anda yang paling tinggi, gunakan itu untuk tugas yang paling penting. Jika Anda merasa waktu yang paling produktif Anda adalah di malam hari, maka sesuaikan dengan rencana perkerjaan Anda.

Pertama kali, mungkin terlihat seperti Anda terikat dengan rutinitas. Tetapi sebenarnya menetap pada rutinitas yang diatur dengan baik membuat hidup lebih mudah dan hanya sedikit tekanan. Itu tidak terikat, tetapi sebenarnya memberikan Anda waktu lebih banyak. Anda hanya perlu mencobanya sekali. Beberapa menit untuk memprioritaskan dan merencanakan dapat meningkatkan produktivitas dan membantu Anda mengendalikan beberapa hal dalam kehidupan Anda.

Baca juga dalam versi English!

Share artikel ini

Kepemimpinan

Tags: Jadilah Seorang Pemimpin

Alt

This article is published by the editors of Leaderonomics.com with the consent of the guest author. 

Alt

Mungkin Anda Juga Menyukai

Memimpin

Memimpin Dari Belakang, Menciptakan Sebuah Dampak

Jika Yoda adalah orang yang sangat bijaksana, mengapa dia tidak bisa mengalahkan The Emperor? Mengapa Gandalf bukanlah orang yang menghancurkan One Ring, tetapi dia menyerahkannya kepada hobbit kecil bernama Frodo? Jika Nick Fury adalah agen yang sangat hebat dari S.H.I.E.L.D, mengapa dia tidak di daratan selama Perang New York tetapi “bersembunyi” dalam Helikopter?

Jan 04, 2022 3 Min Read

brilianto

3 Kunci Prinsip Kepemimpinan

Brillianto Rineksa, menguraikan 3 prinsip kepemimpinan yang diterapkan selama ini sebagai seorang yang menduduki posisi Sekjen ISRA. Prinsip pertama akan membantu seorang pemimpin sehingga tidak akan ditinggal oleh mereka yang dipimpinnya. Kepemimpinan kedepan bukan soal structural atau hirarki atas ke bawah, tetapi sebuah bentuk yang lebih nonformal bagaimana seseorang dapat menjadi pemimpin walaupun tidak memiliki sebuah posisi jabatan formal.

May 12, 2021 11 Min Video

Jadi Seorang Pembaca Leader's Digest