Luangkan Waktu 20 Menit Sehari untuk Ini, Keajaiban Menanti

Oct 09, 2024 2 Min Read
istirahat
Sumber:

Freepik dari Freepik.com

Memaknai Kembali Istirahat: Cara Menjaga Kesehatan Pikiran dan Jiwa dalam Dunia yang Serba Cepat

Makanan bukanlah satu-satunya hal yang kamu ‘konsumsi’. Apa yang kamu tonton, dengar, baca, dan pengaruh dari orang-orang di sekitarmu pun juga. Nah, sudahkah kamu menjaga apa yang kamu berikan pada jiwamu, bukan hanya pada perutmu saja?

“Sirkuit saraf di otak membentuk (sebagian besar) siapa dirimu, sehingga merawat otak sangatlah penting untuk merawat dirimu sendiri,” ujar Roberta Brinton, ahli neurosains.

Nyatanya, istirahat merupakan sebaik-baiknya perawatan diri.

Tampaknya, kita mulai kehilangan waktu istirahat di dunia yang serba cepat. Ibarat hewan, istirahat bagaikan hewan yang terancam punah. Hiruk pikuk dunia membuat kita tidak sabar, kelelahan, mudah emosi, cemas, kurang puas, dan lain-lain. Intinya, kita tidak benar-benar merasa ‘bahagia’.

Sepertinya, belakangan ini semakin susah untuk benar-benar beristirahat. Kita terburu-buru ke kantor, menghadiri rapat, lalu terjebak dalam kemacetan. Tidak lupa mengejar waktu untuk bertemu teman, olahraga, berbelanja, dan seterusnya. Padahal, otak kita butuh istirahat. Seperti waktu untuk merenung, berpikir, dan bersantai. Waktu yang sepenuhnya didedikasikan untuk membuang ‘sampah’ saraf.

Ketika kesibukan dibiarkan tanpa batas, istirahat bisa berubah menjadi membosankan. Bahkan, kita bisa merasa bersalah saat beristirahat.

Baca juga: Otak Introvert dan Ekstrovert, Apa Bedanya?

Roy Williams mengungkapkannya seperti ini, “Apakah kita berpikir bahwa istirahat tidak lagi diperlukan untuk kesejahteraan mental dan emosional kita? Saya yakin kebahagiaan akan terus menghindar dari kita sampai kita mengapresiasi kembali hadiah berupa istirahat.”

Cleveland Clinic menyampaikan, “Beberapa bagian otak justru menjadi lebih aktif saat kita tidak fokus memproses informasi. Salah satu area yang paling dikenal adalah default mode network (DMN). DMN berperan penting ketika kita lebih fokus pada diri sendiri daripada dunia luar. DMN juga terkait dengan hal-hal seperti etika, ingatan, kreativitas, dan cara kita mendefinisikan diri.”

Sangat mudah bagi hal-hal yang mendesak untuk menyingkirkan yang penting. Ketika kita terbiasa dengan jadwal yang padat, sulit menemukan cara agar otak kita bisa tenang. Ya, tenang tanpa terbebani apa-apa.

Jadi, apa yang harus dilakukan? “Tidak” adalah kata favorit baru saya. Saya menggunakannya sekali sehari untuk menyisihkan waktu istirahat selama 20 menit. Beristirahat dalam artian memilih aktivitas yang tidak memerlukan saya untuk memproses informasi: berjalan di alam, bersepeda, mencabut rumput, menyedot debu, duduk sambil melihat pemandangan, menutup mata dan mendengarkan musik baroque, atau apapun yang tidak membuat otak saya bekerja terlalu keras. Saya membiarkan otak saya merasa tenang dan bebas dari beban untuk tidak menghasilkan apapun.

Bisa dibilang, ini adalah keajaiban dalam hidup saya. Dan kamu juga bisa melakukannya. Percayalah, otakmu akan berterima kasih.

Share artikel ini

Kepribadian

Tags: Sifat Positif

Alt

Terry Small adalah pakar otak asal Kanada yang percaya bahwa mempelajari ‘cara belajar’ adalah keterampilan paling penting yang dapat diperoleh seseorang.

Alt

Mungkin Anda Juga Menyukai

Seorang wanita yang sedang larut dalam emosi negatif

Menghadapi Emosi Negatif? Bagus, Jangan Sia-siakan!

Daripada berlarut dalam kesedihan, ternyata kita bisa meraup manfaat dari emosi negatif jika menanggapinya dengan tepat. Simak artikel berikut untuk tahu rahasianya!

Apr 20, 2022 4 Min Read

Jadi Seorang Pembaca Leader's Digest