1. Dorongan Eksternal
Kemauan keras akan datang dalam diri sendiri jika ada pemantiknya. Mulailah dengan mencari dorongan eksternal yang menurutmu efektif dalam menyadarkan dirimu untuk berbuat sesuatu. Dorongan ini bisa jadi dari seseorang atau dari sesuatu. Kamu hanya perlu mencari objek yang tepat sehingga jiwamu membara untuk berubah. Contohnya seperti sahabat dekat atau ibunda, bisa jadi dari sesuatu yang ingin kamu miliki.
2. Evaluasi Diri
Jika kamu terus mengeluh, bisa jadi kamu sebenarnya tidak tahu siapa dirimu. Sehingga semua berjalan selalu salah di matamu. Mulailah lakukan evaluasi diri. Kelebihan, kekurangan sehingga potensi yang kamu miliki yang bisa dimanfaatkan untuk ke depannya. Jika tak mampu menilai diri sendiri, cari seseorang yang mengenalmu secara mendalam dan lakukan evaluasi secara objektif.
3. Cari Tambahan Pemasukan/Peluang
Merasa tidak puas dengan apa yang dimiliki sekarang sedangkan sudah melakukan yang terbaik, kamu perlu berusaha lebih dengan menambah aktivitas. Jika dirasa lelah, kamu harus melakukan manajemen waktu secara disiplin. Jika masih dirasa lelah juga, cari kegiatan pasif yang menguntungkan sehingga hanya sekali mengoperasikannya-peluang keuntungan akan terus mengalir. Jika merasa lelah juga, ya diam saja, memang itu nasibmu dan jangan berharap lebih karena kamu tidak mau berusaha seperti di atas.
4. Sabar
Sabar adalah sebuah kata yang dikata terlalu 'umum' untuk sebuah nasihat, namun percayalah, sabar merupakan resep utama dari kesuksesan. Sabar dalam sebuah proses hingga sabar kamu mendapatkan yang kamu inginkan. Sekali lagi dunia ini bukan sebuah magis yang langsung datang begitu saja. Jika pun ada, itu hanya bonus dan tidak mungkin datang keberuntungan secara reguler. Semua ada titik di mana kamu berada di bawah dan kamu berada di atas. Coba saja dulu, daripada tidak sama sekali.
Baca juga: Demensia Digital, Ketika Gadget Merusak Otak Anak Muda
5. Batasi Pandangan
Maksudnya adalah batasi pandangan atau perspektif dalam memandang sesuatu atau kehidupan seseorang jika kamu tidak bijak dalam memahaminya. Saya pernah menemui seseorang di mana sebenarnya karier dia bagus dan sesuai proses karier seseorang, bermula dari staf. Namun karena paparan media sosial dengan foto temannya yang ‘kelihatannya sukses’ terpajang setiap waktu, hatinya risau bukan main. Parahnya, ia mengaggap dirinya tidak sesukses temannya. Terlebih, ia baru 1 bulan kerja. Terlalu singkat jika ia berharap ingin duduk di kursi manajer atau gaji tiba tiba besar seperti temannya. Foto yang ia pahami sebagai kesuksesan pun penuh perjuangan di dalamnya. Sayang orang ini tidak bijak memandangnya. Ia hanya melihat hasil dan ingin menyamai kedudukannya.
Jika kamu cukup bijak memahami bahwa selalu ada rintangan di setiap perjalanan seseorang, kamu pasti akan memandang hal seperti kasus di atas sebagai inspirasi bukan penyakit hati.
6. Percaya Diri
Saya merupakan seseorang sangat gamblang dalam menyampaikan pemikiran, ide dan karya saya sendiri. Walaupun mulanya dianggap sebagai remeh temeh, namun tidak sedikit hasil usaha saya diakui secara nasional. Memang mulanya seperti mimpi di atas awan. Selain kemauan tinggi, jika kamu malu untuk sampaikan apa potensimu terhadap dunia, sekali lagi, kamu seperti mencoret-coret mahakarya di pojokan kamar, tanpa ada orang yang mengetahuinya.
Percaya dirilah dan yakin akan kemampuanmu yang luar biasa. Jangan takut hasil buah pemikiranmu dicuri orang. Jangan seperti itu! Sampaikan saja dulu. Takut ditolak? Tenang, saya pun puluhan kali mengalami penolakan. Bahkan sekelas pencipta ulung yang dipatenkan karyanya hingga sekarang, kerap kali mendapat penolakan hingga ribuan kali. Jadi, jika baru saja mengalami satu penolakan dan kamu menyerah, kamu belum ada apa-apanya. Yakinlah. Apa yang kamu yakini saat ini adalah apa yang akan kamu dapati di kemudian hari.
Ingat, ‘orang malas’ disini sekali lagi sebuah sebutan bagi orang orang malas yang tidak berkemauan. Saya pun seorang yang malas, alias tidak mau ribet, namun saya tahu jalan terbaik dan tepat bagi saya. Saya berkemauan tinggi dan akan berusaha samapai orang lain merasakan manfaat apa yang saya lakukan. Tenang, jika kamu baru saja tersadar, kamu tidak mungkin sendirian dan kamu tidak terlambat di usia berapapun atau di perjalanan kehidupan manapun. Semua bisa diusahakan jika kamu memulainya sekarang. Ya sekarang, ini hanya tulisan untuk mendobrak semangat. Sisanya PR kamu untuk merubah nasibmu sendiri. Salam.
Artikel ini diterbitkan dari akun LinkedIn milik Nafisah Arinilhaq.