Dalam dunia marketing, teori AIDA menggambarkan tahapan berpikir konsumen dalam membeli barang.
Dalam konteks mencari pekerjaan:
Awareness - perusahaan mulai mengetahui keahlian kita.
Interest - perusahan paham manfaat dari keahlian kita pada bisnis.
Desire - perusahaan berencana memakai keahlian kita di bisnisnya.
Action - perusahaan mulai merekrut atau menawari kita pekerjaan.
Dengan pendekatan teori tersebut, maka kita lebih mudah menyimpulkan apa yang dapat dilakukan untuk mendapat pekerjaan:
1. Memperbesar awareness perusahaan terhadap keahlian kita
Konsepnya, awareness serupa dengan istilah yang belakangan mencuat di kalangan netizen, yaitu exposure. Memperbesar exposure kita terhadap perusahaan bisa dilakukan dengan metode:
- Membuat publikasi: baik itu menulis di Quora, membuat video di Youtube atau apapun yang meningkatkan exposure keahlian kita kepada perusahaan.
- Menambah jaringan pertemanan: buat koneksi baru di Linkedin, Facebook, Twitter dan di dunia nyata. Gabung di komunitas ilmu terkait dan lain-lain.
Baca juga: Yang Saya Pelajari Setelah 2 Bulan Menjadi Pengangguran
2. Memberi contoh aplikasi keahlian kita pada bisnis
Langkah ini berguna untuk memudahkan perusahaan melihat manfaat langsung dari bidang keahlian kita. Contoh konkret langkah ini:
- Membuat review dan usulan solusi pada produk atau layanan perusahaan yang kita impikan bekerja di sana.
- Membuat prototipe ide produk atau sistem yang menambah nilai bisnis perusahaan.
3. Terus-menerus memperbaiki Curriculum Vitae (CV)
Harus diakui, pekerjaan tim HRD banyak, sehingga kita perlu maklum jika banyak kandidat terlewat hanya karena tampilan surat lamaran kerjanya membingungkan atau membosankan.
Sepertinya tidak ada aturan baku atau rumus tentang bagaimana membuat lamaran kerja yang tepat untuk semua perusahaan. Tiap perusahaan bisa jadi butuh format lamaran yang berbeda.
Bahkan, bukan tidak mungkin setiap keahlian punya standar berbeda-beda. Misalnya: surat lamaran desainer grafis bisa jadi berbeda dengan akuntan.
Pada akhirnya, semua langkah dan metode dalam mendapatkan pekerjaan akan bergantung pada kualitas diri kita, sehingga pertanyaan terakhir yang perlu kita jawab sendiri adalah:
Pantaskah kita menempati posisi tersebut?
Artikel ini diterbitkan dari akun LinkedIn milik Amal Agung Cahyadi.