Apa Yang Sebaiknya Dilakukan Jika Tak Kunjung Mendapatkan Pekerjaan?

Oct 07, 2024 3 Min Read
pengangguran
Sumber:

Katemangostar dari Freepik.com

Jawaban simpel tak berempati yang mungkin semua orang (juga saya) akan jawab: kirim lamaran kerja yang banyak.

Mengapa tak berempati?

Sebab, saya merasakan betul bahwa tak mendapat pekerjaan bukan sepenuhnya kesalahan pelamar kerja, tetapi juga para perusahaan itu sendiri.

Sebuah esai telah saya tulis mengenai keresahan tersebut di Apa yang Membuat Susahnya Mencari Kerja?

Bicara soal mencari pekerjaan, tak jauh berbeda dengan menjalankan bisnis. Perbedaannya ada di apa yang dijual dan siapa pembelinya. Ketika mencari pekerjaan, yang dijual adalah keahlian kita kepada para perusahaan.

Dengan kata lain, mencari pekerjaan adalah proses mencari perusahaan yang berminat menggunakan keahlian kita. Yang berarti juga ada proses negosiasi harga di dalamnya.

Berdasarkan pengalaman saya merekrut tim, alasan utama tak terjadinya 'deal' antara perusahaan dengan kandidat karyawan adalah harga. Maksudnya, gaji yang diharapkan kandidat melebihi budget perusahaan.

Meskipun uang seharusnya bukan jadi alasan utama kandidat dalam bekerja, di sisi lain, perusahaan pun mesti menghargai keahlian yang dimiliki kandidat.

Itulah mengapa 'mendapat gaji besar' hanyalah soal negosiasi, buat saya.

Setelah kita mengupas proses mencari pekerjaan, selanjutnya adalah merinci apa saja variabel yang memengaruhinya.

Jika menganalogikan mencari pekerjaan dengan menjual barang/jasa, maka the legendary marketing funnel theory mungkin bisa jadi landasannya.

Baca juga: Kenapa Karier Kamu Stagnan dan Gaji Nggak Naik-naik?

Alt

Teori AIDA

Dalam dunia marketing, teori AIDA menggambarkan tahapan berpikir konsumen dalam membeli barang.

Dalam konteks mencari pekerjaan:

Awareness - perusahaan mulai mengetahui keahlian kita.

Interest - perusahan paham manfaat dari keahlian kita pada bisnis.

Desire - perusahaan berencana memakai keahlian kita di bisnisnya.

Action - perusahaan mulai merekrut atau menawari kita pekerjaan.

Dengan pendekatan teori tersebut, maka kita lebih mudah menyimpulkan apa yang dapat dilakukan untuk mendapat pekerjaan:

1. Memperbesar awareness perusahaan terhadap keahlian kita

Konsepnya, awareness serupa dengan istilah yang belakangan mencuat di kalangan netizen, yaitu exposure. Memperbesar exposure kita terhadap perusahaan bisa dilakukan dengan metode:

  • Membuat publikasi: baik itu menulis di Quora, membuat video di Youtube atau apapun yang meningkatkan exposure keahlian kita kepada perusahaan.
  • Menambah jaringan pertemanan: buat koneksi baru di Linkedin, Facebook, Twitter dan di dunia nyata. Gabung di komunitas ilmu terkait dan lain-lain.

Baca juga: Yang Saya Pelajari Setelah 2 Bulan Menjadi Pengangguran

2. Memberi contoh aplikasi keahlian kita pada bisnis

Langkah ini berguna untuk memudahkan perusahaan melihat manfaat langsung dari bidang keahlian kita. Contoh konkret langkah ini:

  • Membuat review dan usulan solusi pada produk atau layanan perusahaan yang kita impikan bekerja di sana.
  • Membuat prototipe ide produk atau sistem yang menambah nilai bisnis perusahaan.

3. Terus-menerus memperbaiki Curriculum Vitae (CV)

Harus diakui, pekerjaan tim HRD banyak, sehingga kita perlu maklum jika banyak kandidat terlewat hanya karena tampilan surat lamaran kerjanya membingungkan atau membosankan.

Sepertinya tidak ada aturan baku atau rumus tentang bagaimana membuat lamaran kerja yang tepat untuk semua perusahaan. Tiap perusahaan bisa jadi butuh format lamaran yang berbeda.

Bahkan, bukan tidak mungkin setiap keahlian punya standar berbeda-beda. Misalnya: surat lamaran desainer grafis bisa jadi berbeda dengan akuntan.

Pada akhirnya, semua langkah dan metode dalam mendapatkan pekerjaan akan bergantung pada kualitas diri kita, sehingga pertanyaan terakhir yang perlu kita jawab sendiri adalah:

Pantaskah kita menempati posisi tersebut?

Artikel ini diterbitkan dari akun LinkedIn milik Amal Agung Cahyadi.

Share artikel ini

Komunitas

Tags: Konsultasi

amal agung cahyadi

Selama 10 tahun lebih, Amal telah menjadi bagian dari berbagai perusahaan startup hingga unicorn seperti Traveloka, Bukalapak, Tanigroup, dan BukuKas. Kini, Amal menggeluti bidangnya di Content Marketing sebagai freelance (agungcahyadi.com).

Alt

Mungkin Anda Juga Menyukai

stress

10 Tanda Karyawan Harus Mengambil Cuti

Jika tidak ada jeda dalam bekerja, hal tersebut bisa mempengaruhi pekerjaan Anda, seperti hasil yang didapat tidak maksimal, bekerja dengan asal-asalan, dan lain sebagainya. Ketika hasil dalam bekerja sudah tidak maksimal, sebaiknya Anda harus mengambil cuti terlebih dahulu. Manfaatkan waktu cuti tersebut untuk berlibur, mencari suasana baru, upgrading diri, dan lain sebagainya.

Aug 25, 2021 1 Min Read

kepemimpinan

3 Cara untuk Meningkatkan Mindful Leadership

Tahukah kamu tentang salah satu faktor terpenting dalam Science of Building Leaders? Yup, mindful leadership! Simak videonya yuk untuk belajar lebih mengenai mindful leadership!

Sep 13, 2021 2 Min Video

Jadi Seorang Pembaca Leader's Digest