Mau negosiasi gaji, tapi takut. Gimana kalau saya malah gagal dapat kerja?
Kalau kamu sudah baca artikel 1 & 2 dari tulisan saya, kamu pasti paham dua hal. Pertama, bahwa negosiasi bukanlah hal tabu. Kedua, bahwa pendekatan paling baik ketika bernegosiasi adalah dengan memberi solusi spesifik ke masalah yang ada.
Ada empat langkah jitu yang bisa kamu pakai saat bernegosiasi.
1. Ikuti Harga Pasar
Pastikan kamu punya referensi.
Argumen “saya mau 20 juta karena saya kompeten” sulit untuk berhasil kalau sudah melewati rentang gaji yang disediakan. Perusahaan punya konsep ‘banding’ untuk level rentang gaji yang berbeda.
Informasi ini tidak semuanya akurat. Ada yang lebih tinggi, ada juga yang lebih rendah. Tapi ini jauh lebih baik daripada bernegosiasi tanpa referensi.
2. Negosiasi Gaji Sesuai dengan Rentangnya
Tidak mudah dapat angka gaji sesuai permintaan kamu di awal. Setiap perusahaan punya kondisi dan peraturan yang berbeda.
Perusahaan akan berusaha menurunkan angkanya sementara kamu berusaha untuk menaikannya. Idealnya, kandidat dan perusahaan akan menemukan titik tengah sebagai kesepakatan.
Banyak pendekatan yang bisa kamu pakai, tergantung di mana level kamu sekarang.
Tentu, jika value yang kamu punya lebih tinggi, kamu bisa negosiasi di atas rentang gaji normalnya.
Banyak komponen kontrak kerja yang bisa kamu negosiasikan. Coba eksplorasi hal-hal ini:
welcome bonus,
porsi saham dari perusahaan,
jam kerja lebih sedikit,
libur lebih banyak,
kerja dari rumah,
asuransi jiwa/kesehatan privat.
4. Kirim Value Validation Project (VVP)
Ini adalah senjata pamungkas kamu. Ibarat sihir di dunia Harry Potter, ini adalah ‘AvadaKedavra’ yang akan memenangkan negosiasi (tenang, lawan negosiasi kamu akan tetap hidup 😊)
Apa itu VVP?
VVP adalah proposal/presentasi yang memuat solusi yang kamu buat, spesifik ke masalah yang dialami perusahaan yang kamu lamar.
Ini contoh strukturnya.
Jelaskan tentang masalah yang sedang dihadapi perusahaan.
Jabarkan skill set dan pengalaman kamu yang relevan dengan masalah tersebut.
Tawarkan solusi, tapi jangan berikan semuanya. Sebatas konsep atau sebagian saja sudah cukup.
Janjikan sisanya setelah bergabung dengan perusahaan (di angka negosiasi yang kamu inginkan).
Sebagai tambahan, lampirkan tautan ke portofolio, esai, artikel, studi kasus, Github, dan hal lainnya yang mendukung.
Rivaldy merupakan lulusan Teknik Dirgantara dari Institut Teknologi Bandung dan University of Glasgow. Ia memulai kariernya sebagai Chief of Technical and Engineering di Aerogeosurvey pada tahun 2015. Sejak tahun 2022, ia melanjutkan kariernya sebagai Aerospace Engineer di Airbus, Inggris.
Dunia kerja itu merupakan dunia yang penuh kejutan. Saking terkejutnya, apa yang kita ekspektasiin sangat melenceng dari harapan kita. Maka dari itu, yuk tonton video kita sampai habis ya!