Sering kali kita berada dalam kondisi ini. Di mana kita diharuskan melakukan komunikasi bisnis melalui sebuah meeting dengan seseorang yang cenderung lebih senior atau lebih penting. Tingkatan jabatan berada di atas level kita, atau kita memang pada kondisi sangat berkebutuhan dengan orang tersebut.
Bukan rahasia pula, kondisi tersebut merupakan beban untuk sebagian orang. Minder dan keterbatasan pengetahuan kerap jadi alasan. Ketakutan untuk “tidak dihiraukan” membayangi kita bahkan sebelum meeting tersebut terlaksana. Padahal, kita bisa mencegah hal-hal tersebut jika kita mengetahui strateginya.
Berikut tips-tips yang bisa kita gunakan ketika diharuskan menemui orang dengan level pekerjaan lebih tinggi dan diharuskan untuk memuluskan agenda bisnis tersebut:
Baca juga: Ayolah, LinkedIn Bukan Hanya untuk Mencari Kerja
1. Lakukan Riset Perihal Orang Tersebut
Istilah stalking cukup populer di kalangan anak-anak yang galau karena percintaan, tapi stalking (dengan cara yang tidak berlebihan tentunya) juga bisa kita lakukan kepada tokoh yang akan kita temui saat meeting. Bisa dengan follow akun media sosial untuk mengetahui keminatannya ataupun melihat track record-nya di akun Linkedin. Anda bisa menciptakan pembicaran pengantar yang disesuaikan dengan keminatan atau background kerjanya tersebut.
2. Temukan “Problem" dan “Needs” Dia atau Perusahaannya
Berhentilah untuk memulai pembicaraan dengan panjang lebar menunjukan company profile perusahaan kita. Mereka belum tentu (bahkan kemungkinan besar) tidak perlu itu. Cari tahu permasalahan dia atau perusahaan tempat dia berkerja. Lalu mulailah pembicaraan mengenai hal tersebut dengan tone yang positif.
3. Perhatikan Bahasa Tubuh
Ini hal penting yang sering terlupa. Orang-orang penting kerap memperhatikan bahasa tubuh lawan bicara. Karena secara tidak langsung mereka berpikir bahwa bukan mereka yang berkebutuhan di meeting ini, sehingga kita perlu menghindari gestur yang tampak seperti merendahkan mereka. Condongkan badan kedepan dengan tidak kaku. Jaga volume suara Anda untuk tidak terlalu kecil tapi tidak juga terkesan mendesak. Pandang mata dengan fokus tapi bersahabat. Dan perbanyak senyum, jadilah tamu yang menyenangkan.
4. Perbanyak Mendengar
Jangan mendominasi keseluruhan pembicaraan, bahkan Anda harus secara jelas meminta orang tersebut memberikan pandangannya. Buat mereka nyaman dengan pembicaraan dua arah ini.
5. Komposisi 80% Pembicaraan Fokus, 20% Konten Selingan
Ingat, mereka merasa Anda yang membutuhkan mereka, jangan banyak mengisi pembicaraan dengan konten tidak berhubungan yang mereka anggap membuang waktu mereka. Dan peka-lah dengan air muka lawan bicara. Jika terlihat tidak menaruh minat, segera arahkan pembicaraan Anda kembali ke konten utama.
6. Buat Kesimpulan dan Jelaskan Call to Action
Karena kita yang berkepentingan, kitalah yang harus menyimpulkan serta merumuskan call to action. Tapi harap hati-hati, atur penyebutan call to action dengan kesan tidak memerintah, karena mereka pada posisi bebas mengatur apa yang mereka mau lakukan. Sebutkan list call to action lebih kepada ingin membantu menyimpulkan.
Dengan tips-tips tersebut, kita bisa memberikan kesan yang baik dalam meeting kita bersama pihak tersebut. Komunikasi yang baik, biasanya menimbulkan respect yang baik dari lawan bicara sekalipun mereka belum tentu memiliki kepentingan langsung kepada kita.
Artikel ini diterbitkan dari akun LinkedIn milik Mohamad Ario Adimas.